Yang pertama kita menyadari itu .... kedua mengakui itu, bahwa kita belum mampu terlepas darinya dan membutuhkan pertolonganNYA, ... ketiga, jika kita diingatkan setiap kita mulai berfikir kearah itu, segera saja kita mengikuti dan mendengarkan bisikan ROH KUDUS melalui hati nurani. ( kdg perlu lari menjauhi )
Yang perlu kita ingat adalah pola /gaya hidup kita sebagai surat yang terbuka atau injili sepenuhnya, yang berarti walaupun di dalam ruangan yang tertutup, di ruangan yang kita yakin tidak seorang pun kita kenal, di mana pun kita berada Tuhan melihat dan memperhatikan apa saja yang kita perbuat..kaya lagu sekolah minggu, " Mata Tuhan Melihat ....apa yang kita perbuat ".
adalagi ..saat kita menabur maka kita menuainya ...atau justru anak dan cucu kita yang mendapat warisan ini, yah kalo kita tanam pohon jati atau pohon durian boleh juga buat anak cucu, dan apa yang saya bicarakan ini seperti kisah Raja Daud, anda sudah mengerti efek2nya bagi keturunannya kan ???
maaf cuma sekedar berbagi saja karena memang sebenarnya dosa ini juga yang sering membuat saya harus banyak belajar agar apa yang kita lakukan bukan lagi menuruti sesuatu yang akan kita sesali dan yang disesalan anak dan cucu kita.
baiklah ... kita menabur dengan bercucuran airmata tetapi kelak kita akan menuai dengan sorak - sorai.
Om Dariuz ... moga jawaban dan doa saya bisa bermanfaat untuk kita saling membangun.....G B U All Way's...