Shalom,
Alkitab berkata bahwa setan si iblis akan menggunakan segala tipu daya. Ia (iblis) akan melakukan hal-hal yang menarik perhatian mansuia. Tentu ia bisa menggunakan cerita-cerita yang menggugah, memainkan emosi dan lain sebagainya.
Salah satu yang menarik perhatian manusia adalah dramatisasi, yang berbau mujizat, yang membuat keheranan, yang sensasional.
Selain motif penyesatan, cerita dramatisasi, yang menggugah perasaan, juga ada yang dilandasi oleh motif mencari uang, termasuk melalui penulisan buku.
Selain motif penyesatan dan mencari uang, ada juga motif untuk terkenal. dan banyak lagi motif lainnya.
Satu hal yang perlu dicermati adalah, bahwa setan senang melakukan peniupuan. Satu bentuk penipuan adalah infiltrasi. Infiiltasi adalah memasukkan satu atau lebih ketidak benaran (terutama yang kelihatannya benar) ke dalam yang berisi banyak kebenaran, sehingga ketidak benaran itu tidak kelihatan atau tanpa disadari bisa menjadi dinilai sebagai kebenaran.
Kita manusia tidak lebih jeli dari setan. Acuan yang diberikan oleh Tuhan adalah setan penipu yang suka menggugah emosi manusia melalui hal-hal yang mengherankan.
Manusia yang beriman tidak memerlukan ketakjuban, keheranan dan yang serupa dengan itu untuk menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena itu, untuk berpikir positif, saya lebih suka membaca buku yang tidak "mempermainkan" emosi, meskipun itu dikaitkan dengan Tuhan, karena hal yang demikian, tanpa disadari dapat menjauhkan umat-umat Tuhan dari Allah. Buku-buku yang konsisten dengan Firman Tuhan yang tidak mengumbar emosi dan keheranan yang tidak sensasional mungkin terasa tidak menarik, tetapi bila kita menikmati Firman Tuhan, itu akan terasa indah dan menarik.
Setan bisa menggunakan buku-buku yang sensasional namun dikaitkan dengan Tuhan untuk merampok waktu kita dari membaca buku yang selaras degan Firman Tuhan, terutama menyita waktu kita dari membaca langsung Alkitab.
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam, JBU, Jericho, J.