kitab henokh sendiri sudah ada sejak zaman PL, tetapi otoritas Yahudi sama sekali tidak memasukkannya kedalam tenakh ( torah, neviim, kethuvim ), saya hanya anggap itu sebagai karya tulis, bukan kitab yang berotoritas. Tetapi uniknya kalau kita pelajari perjanjian baru, khususnya dalam surat2 Paulus, ada satu 2 kali Paulus mengutip dari kitab-kitab sejenis yang disebut oleh para ahli sebagai kitab-kitab pseudoprigrafa ini.
ini mungkin tulisan yang baik, tetapi menurut saya, ini tidak ber-otoritas secara menyeluruh.