sekedar konfirmasi saja mengenai batasan/pengertian Kitab Suci.
Dari web ekaristi.org di suatu topik yg mempertanyakan apa itu Tradisi Suci, ada jawaban dari moderator (DeusVult) demikian:
Bisa di klik di: http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=5976&postdays=0&postorder=asc&&start=0
Thanks atas infonya.
Melihat penjelasan di forum tersebut, definisi ttg Tradisi Suci Gereja Katolik di sana tidak mengacu pada definisi2 resmi yg telah dikeluarkan oleh Gereja Katolik dalam dekrit2 di Konsili Vatikan II.
Aku melihat si penulis berusaha menjelaskan hubungan antara Tradisi Suci dengan Kitab Suci dengan menggunakan pemahaman/istilah2 yg umum ditemukan dalam kehidupan sehari2.
Aku tidak dalam kapasitas utk menyatakan apakan penjelasan yg dia sampaikan itu benar atau salah, tapi aku rasa penjelasan di sana masih sejalan dengan penjelasanku di reply nomer #1:
Tradisi Suci adalah Wahyu Ilahi yg tidak tertulis. Sebelum kitab2 dalam Kitab Suci ditulis, Wahyu Ilahi dalam bentuk tidak tertulis (i.e. Tradisi Suci) sudah ada terlebih dahulu.
Wahyu Ilahi diawali dengan kebenaran2 yg diterima oleh para nabi dan diajarkan oleh Allah sendiri.
Ketika Firman berinkarnasi menjadi manusia, Wahyu Ilahi diajarkan oleh YESUS kepada para rasul, yg diteruskan oleh para rasul kepada Gereja.
Setelah kenaikan YESUS, Wahyu Ilahi tetap diajarkan oleh ROH KUDUS kepada para rasul dan penerus2nya, diteruskan kepada Gereja.
Akhirnya Wahyu Ilahi ini dituliskan dalam kitab2 yg kita kenal dalam Kitab Suci.Kitab Suci dilahirkan dari, dan berasal dari Tradisi Suci. Tapi ini bukan berarti bahwa Kitab Suci = Tradisi Suci yg dituangkan dalam bentuk tertulis.
Dan seperti yg sudah aku tambahkan dalam penjelasanku di reply nomer #1:
Keberadaan Kitab Suci tidak pernah menggantikan maupun menghapuskan keberadaan Tradisi Suci, melainkan meneguhkan kebenaran yg terdapat dalam Tradisi Suci tersebutjika tidak dgn kata2, lantas dgn media apa pengajaran tsb disampaikan?
Lah.. itu sudah aku tuliskan jawabannya di kalimat berikutnya.
Tradisi Suci TIDAK dinyatakan dalam kata2 lisan, tapi diwujudkan dalam kebenaran yg tidak dapat diungkapkan dengan kata2. Tradisi Suci adalah kebenaran sejati yg dinyatakan melalui karya2 Allah di sepanjang sejarah keselamatan, yg dapat mengarahkan kepada kekudusan dan menumbuhkan iman.tetap harus ada patokan / daftar kanon sbg acuan, sama spt Kitab Suci yg juga merupakan karya Allah (ROH KUDUS) yg mengilhami para penulis Kitab Suci.. Krn kalau tidak, semua ajaran bisa saja ngaku2 sbg karya Allah. Nah apakah ada sebuah Tradisi Suci yg berisi patokan/daftar kanon Tradisi Suci?
Sesuai penjelasanku di atas, dan sesuai penjelasanku di reply nomer #1, Kitab Suci lahir dari Tradisi Suci, keduanya memiliki wibawa yg sama dan memiliki hakekat yg sama sebagai Firman Allah. Ibaratnya adalah YESUS lahir dari Bapa, keduanya berbeda namun sehakekat.
Kalo Tradisi Suci (yg melahirkan) harus berpatokan kepada Kitab Suci (yg dilahirkan), maka ibaratnya kita memberikan patokan bahwa Bapa harus berpatokan kepada YESUS, dan begitu juga sebaliknya.
Lagipula, ajaran yg disampaikan oleh magisterium
BUKAN / TIDAK SAMA dengan Tradisi Suci, sama seperti tafsiran magisterium
bukan / tidak sama dengan Kitab Suci yg ditafsirkannya.
Ajaran/tafsiran magisterium adalah bentuk penyampaian (transmission) utk menyatakan Firman Allah itu agar dapat dimengerti oleh umat.
Ada ajaran/tafsiran magisterium yg infalible, yaitu ajaran/tafsiran yg bersifat dogma. Silakan dibaca lagi postingan awal thread ini, dan reply nomer #4 utk mengetahui otoritas yg dimiliki oleh magisterium sehingga dogma2 yg dikeluarkan bisa bersifat infalible.
Ada ajaran/tafsiran magisterium yg tidak infalible, yaitu ajaran/tafsiran yg bersifat doktrin/disiplin/devosi, silakan dibaca lagi postingan awal thread ini.
Sekali lagi, dogma/doktrin/disiplin/devosi (a.k.a. ajaran2 magisterium) bukanlah Tradisi Suci ataupun Kitab Suci (a.k.a. Deposit Iman / Firman), melainkan hanya merupakan bentuk penyampaian (transmission) utk menyatakan Firman itu agar dapat dimengerti oleh umat.