Aih surveynya mundur ga apa-apa kan, asal persiapannya perlu dimantapkan, ya ga,

dong. Boleh ya ikutan share. Begini, untuk melakukan suatu survey jemaat perlu diperhatikan hasil baliknya, jadi perlu diperhatikan bentuk surveynya seperti apa, dan bagaimana caranya. Apakah dengan cara memberikan daftar pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab, atau dengan cara lainnya? Mengapa tadi dikatakan perlu diperhatikan hasil baliknya, karena sering terjadi hasilnya tidak optimal dan tidak mencapai sasaran, jadi sayangkan kalau hasilnya tidak mencapai apa yang ingin dituju. Setelah itu dipikirkan, baru menyusun pertanyaan untuk mengetahui bagaimana jawaban dari jemaat dalam pertumbuhan rohaninya, juga bentuk formatnya. Dan yang paling baik ambillah waktu yang tepat, jangan masa seperti Natal, Paskah atau liburan sekolah, karena banyak jemaat yang pergi liburan, contoh yang paling tepat yaitu pada saat ada hari yang luar biasa, yaitu Hari Ulang Tahun Gereja atau semacam itu. Oke, syalom.
