lu itu sama kayak perumpamaan ini:
ada orang terhanyut oleh ombak ke tengah lautan...
orang itu percaya kepada Tuhan. Dalam gelombang yang amat kuat, dia berdoa dengan sunguh-sunguh supaya Tuhan menyelamatkan dia dari kematian yang mangancam. Tiba2 di depan dia lewat lah sebongkah kayu kelapa yang sedang mengapung...tapi dia mengacungkanya,dan setelah melihat kayu itu di tetap berdoa," yah Tuhan ,tolong selamatkan lah saya dari laut ini"....3 menit kemudian lewatlah sebuah perahu sekoci, tapi dia mengacuhkanya dan diam saja,lalu berdoa lagi, "Ya,Tuhan....tolong lah selamatkan saya dari laut ini"....3 ment kemudian,datanglah perahu sekoci yang ke-2....dia tetap diam saja dan berdoa "Tuhan,selamatkanlah saya dari laut ini"...10 menit kemudian orang ini tenggelam dan akhirnya mati di dasar lautan.
Sesudah mati dia bertanya kepada Tuhan,"Tuhan,mengapa Tuhan sangat tidak adil....saya sudah berdoa dan berdoa untuk menyelamatkan saya dari laut,tapi kenapa Tuhan tidak menolong saya?"sambil memprotes...
kata Tuhan Kepada dia," Hai kamu orang bebal, Aku sudah mengirimkan 3 penolong kepada kamu,sebongkah kayu...dan 2 kapal sekoci...Tapi sesungguhnya kepicikan mulah yang membunuh engkau."
intinya Tuhan pasti akan menolong,tapi manusia haruslah berusaha...!apapun bentuknya...termasuk balajar beladiri
kamu itu orang yang mengandaikan kalau ada Perkelahian/copet/pembunuhan berharap Tuhan datang menolong dengan menurunkan Petir gitu ke Penjahatnya,atau Tuhan turun langsung gitu?
dsar orang bebal.....bertobat oi!
Perumpamaan anda tidak cocok, bro. Sebab "ilmu bela diri" yang anda puja-puja itu bukan seperti kayu kelapa atau sekoci atau apa pun yang datang sesudah saya berdoa meminta pertolongan. Anda belajar ilmu bela diri sebelum anda bertemu bahaya, dengan perumpamaan anda sendiri, anda "membawa-bawa pelampung ke mana-mana untuk berjaga-jaga seandainya anda tercebur ke laut."
Kenyataannya, rumah saya pernah didatangi perampok yang masuk lewat pintu samping -- yang tembus langsung ke bagian belakang rumah. Pada saat seisi rumah terbangun karena suara para perampok itu, mereka sudah berada di ambang pintu belakang. Tapi "bahkan sebelum kami berdoa," para perampok itu berbalik dengan sendirinya dan meninggalkan rumah dengan meninggalkan kerusakan kecil pada pintu samping saja.
Di mana "kebutuhan akan ilmu bela diri" yang anda agung-agungkan di sini? Kalau YHWH menghendaki, bahkan bahaya yang jauhnya kurang dari sepuluh meter saja bisa diusirNya tanpa kita harus bersusah payah sedikit pun.
Bro, kalau anda percaya YHWH tidak cukup berkuasa untuk melindungi anda dari segala bahaya, anda sudah tersesat. Tapi lebih celaka lagi bagi anda kalau anda mengajari orang lain bahwa YHWH tidak cukup berkuasa untuk melindungi siapa pun dari bahaya.
Sama seperti ayat yang dikutip sis Jannet (dan terima kasih, sis, untuk ayatnya):
Yer 17:5 Beginilah Firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Apa pun pembenaran anda, sadarilah bahwa anda sedang "mengandalkan kekuatan sendiri."