------------------------------------------------------------------
Tetapi, melalui perbuatan, mulut manusia dikatupkan (ditutup), dan mereka bisa berkata kepada orang percaya yang hidupnya mulia dan agung seperti Yesus, “orang sebaik ini, tidak mungkin Tuhannya salah. Orang sebaik ini tidak mungkin agamanya keliru.” Jadi, kita bukan mau berdebat, bersitegang secara dogma, atau berbantah-bantahan secara teologis. Tetapi kita menunjukkan bagaimana kehidupan seorang anak Allah dari Allah yang benar. Kita membuktikan keagungan, kemuliaan Allah kita dengan dan melalui perbuatan. Jadi kalau kita mengatakan: “aku memuliakan Engkau ya, Allah,” itu bukan hanya dengan kata-kata, melainkan dengan tindakan, dengan perbuatan nyata. Demikianlah panggilan kita sebagai saksi.