"harus", berarti tidak ada jalan lain, Bro!
Dan pula kepuasan seharusnya pd kita
Kepuasan di dlm Yesus Kristus
Ya iyalah.
Jika di trit yang dibangun TS Anda ingin menempuh jalan lain selain yang dimaksudkan TS, artinya, Anda OOT.
Jika menurut Anda, hal yang disampaikan TS salah, bertentangan dengan obyektivitas, silahkan Anda tunjukkan kesalahannya, atau pertentangannya, dan beritahu kepada TS agar TS mengubah tulisannya.
Jika Anda tidak tertarik dengan hal yang ditulis oleh TS, Anda merdeka untuk tidak terlibat dalam tulisan TS.
Bila Anda mengubah tulisan orang lain tanpa persetujuan dari penulis, misalnya Anda memenggal sebagian dari tulisan orang lain atau Anda mengganti kata tulisan TS sehingga artinya berbeda dari yang dimaksudkan penulisnya, itu menunjukkan bahwa Anda mengidap anarkisme.
Tentang kepuasan, menurut pendapatku, seseorang menulis di forum diskusi ini, adalah untuk kepuasannya, yang dipandangnya sesuai atau sejalan dengan yang dikehendaki Tuhan. Kecuali jika ternyata ada partisipan yang mencari kepuasan diri sendiri walau tidak sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan. Sampai sejauh ini, menurut pandanganku, tiap partisipan di forum ini masih mencari kepuasan diri sendiri yang dianggapnya sesuai atau sejalan dengan yang dikehendaki Tuhan.
Itulah jenis keharusan yg bersemangat duniawi
Membandingkan eksistensi dgn kriteria manusia
Lepas dari semangat duniawi atau tidak duniawi, menurut pendapatku, seorang TS membangun tulisan di forum diskusi ini adalah untuk memuaskan dirinya. Mungkin memuaskan keingin-tahuan, atau untuk mengarahkan pandangan orang lain sesuai dengan pandangannya, atau mengkoreksi orang lain yang dianggapnya salah, atau hal-hal lainnya.
Semua yg dipilih Allah adalah alat
Baik Petrus pun Paulus dan kita hrs memuliakan-Nya.
Tdk ada keharusan kita utk meng-agul2 eksistensi alat
Allah tidak pilih bulu: muda-tua, baik-jahat, dll, sbg alat
Gunakan saja inderamu sebagaimana mestinya. Anda merdeka untuk menolak atau menerima pandangan orang lain. Apabila Anda memilih suatu sikap atau pandangan, semoga Anda mendasarinya dengan kesadaran penuh.
Salam Damai!
Damai tanpa pentung.