Bisa rita tolong jelaskan latar-belakang apa sehingga rita berpendapat bhw jiwa orang yang sudah mati mengalami [lahir kembali] diketika Yesus mati ?
Absolut-kah itu ?
ABSOLUT hanya ada pada Allah, karena Firman Tuhan telah mengatakan di Yoh 3 : 5.
Firman Tuhan tidak pernah berubah.
Saya ingatkan kembali lahir kembali SECARA ROHANI bukan FISIK.
Bukankah ayat sendiri bilang : Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya ?
Dimana lalu kalimat selanjutnya ayat menyatakan :
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah
Tidakkah itu menunjukan bhw korban sembelihan adalah tanda/simbol ungkapan seperti yang saya sudah tulis sebelonnya ?
Harus pelan pelan baca kembali Ibrani , disana jelas mengatakan jaman PL bangsa Israel diperintahkan untuk penyucian dosa tujuannya mengingatkan mereka akan dosa.
Tanpa darah tidak ada pengampunan dosa.
Kristus mempersembahkan tubuhNya untuk menjadi persembahan bagi dosa dosa manusia.
Dan persembahan sekali untuk selama nya, itu makanya sekarang TIDAK ADA lagi persembahan pengampunan dosa.
Apa yang jadi "bukan secara rohani" yah rit ? sementara justru yang Allah tidak pandang hina adalah perihal internal yg manusia lain tidak bisa ketahui yakni [jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk] ?
Jiwa dan hati yang hancur adalah
AKIBAT lahir kembali, yang membuka
PIKIRAN DAN MATA pada saat lahir kembali.
Kalau tidak manusia itu BEBAL, BUTA DAN PIKIRAN TERSELUBUNG, menjadi hamba dosa dan hamba iblis, yang senantiasa mengikuti keinginan iblis dan diri sendiri.
Hati hancur adalah AKIBAT lahir kembali, bukan dengan sendirinya dia dapat hati hancur, karena hati yang baru, dia dapat menyadari dirinya yang berdosa dan NAJIS dihadapan Allah.
IMO, tidak ada itu fisik disucikan, rita.
Korban2 persembahan hanyalah simbol ... sesuai aturan2 manusia yg sedang berlaku saat itu.
Bukan aturan manusia, tapi
PERINTAH ALLAH untuk melakukan itu, supaya bangsa Israel senantiasa diingatkan betapa mereka itu gampang berbuat dosa dengan berpaling dari Allah Pencipta mereka.
ayat sendiri bilang kok :
karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.
Itulah bangsa Israel, Allah memberi perintah dan peraturan pada mereka.
Mereka membuat lagi peraturan peraturan mereka sendiri.
Perhatikan semuanya itu ,
SAMPAI TIBA PEMBAHARUAN, artinya sampai tiba
KELAHIRAN KEMBALI dimana
PEMBAHARUAN TERJADI DALAM DIRI MANUSIA.sekali lagi, persembahan korban sembelihan hanyalah aturan2 saat itu ---> BUKAN didalam pengertian bhw itu fungsinya menyucikan fisik/jasmani. Bukankah demikian spt ayat diatas katakan, rit ? 
Perintah Allah untuk menyucikan dosa mereka , tapi tidak secara tuntas dan selamanya.
merah itu adalah tradisi / tata-cara kan rit ? Dan (imo) bukan begitu yang Allah maksudkan bhw "kalo elu nggak sembelih korban, gue gak akan ampuni elu". Melainkan si pembuat tata-caralah yang bilang : "eh... Allah bilang ke gue bhw kalo elu orang nggak sembelih korban, Allah gak akan ampunin elu loh" 
Benar, tapi BUKAN untuk dosa selama hidup mereka, hanya dosa pada saat itu, begitu mereka lakukan lagi, mereka tetap berdosa.
Karena
STATUS mereka tidak pernah berubah,
STATUS BERDOSA, mereka hanya dapat menjadi
KUDUS oleh
darah Kristus.Itu makanya sekali STATUS KUDUS, itu berlaku SELAMANYA .