ya ngga to, I form the light then there's darkness no more (in the sense of absolute darkness). gmn mnrt bro?
sependapat juga, to

Kalo menurut saya sih ini bisa juga tergantung pada perspektif "dari mana ngliat"nya (point of view).
Semisal kita didalam ruangan total gelap, lalu lampu dinyalain maka secara pov kita : then there's darkness no more bagi kita. Dengan kata lain, kita ngliat ruangan itu sekarang sudah nggak gelap lagi.
Dilain sisi,
kalo secara pov "luar" yang lagi ngliat sikon kita didalam ruangan yg terang tsb maka (imo) di pov "luar" tsb masih tetep ngliat part yang tidak terkena cahaya (gelap) karena dari diri kita tsb timbul bayangan di ruangan terang tsb. Ini mungkin idem ibarat : kalo nggak ada angka 1 maka nggak akan ada angka 0.
(5) Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.IMO,
Kalo Allah nggak menjadikan sinar/terang ... maka baik itu siang maupun malam nggak bisa di define.
Pada sikon nihil ... maka baik "ada" maupun "tidak ada" nggak bisa di define.
Oleh karena itu saya berpendapat kalimat ayat :
I form the light and create darkness (imo) aksi yang sebenernya adalah "form the light" saja ... nggak ada itu Allah membuat gelap/kegelapan.
Demikian juga kalimat ayat :
I make peace, and create evil (imo) aksi yang sebenernya adalah "make peace" saja ... nggak ada itu Allah membuat kejahatan.
Dengan adanya Light, maka yg mana sikon terang - yg mana sikon gelap bisa di define.
Dengan adanya Peace, maka yg mana sikon damai - yg mana sikon kacau bisa di define.
Pendapat saya sendiri doank siiii....
hehehe....


salam.