Sepakat.
@odading, dalam hal itu, @Cinta Bhinneka bukan sedang menuntut istilah yang persis sis sis. Katanya, kisah-kisah yang dituliskan oleh Yohanes di Kitab Wahyu itu adalah hasil penglihatannya di pulau Patmos, kan?
Ya... bold, cin.
Okelah... saya abaikan mengenai yg menurut saya ada didalam posibilitas penyampaian si penerima visi tsb dikarenakan adanya bekgron pengetahuan dari kisah2 kebudayaan/aliran2 kepercayaan yg sudah/sedang ada saat itu.
So sekarang saya ambil posisi bhw :
ya... emang begitulah yang diliat si penulis.... ya, didalam visi-nya si penulis melihat suatu makhluk roh melempar pedupaan berisi api mezbah dan mengakibatkan gempa di bumi.Nah pertanyaannya :
A. apakah itu memang betul2 terjadi di alam roh ?
B. ataukah cara Tuhan secara simbolisasi/metafora menyampaikan visi tsb ke si penulis ?
Terkait ayat yg saya pake, apa di pov Kekristenan mengenai hal ini ?
A ? ataukah B ?Ini saya baru coba dalam ayat yg saya bawa di TS aja.... BELON lagi kalo saya ajuin lagi ayat2 Wahyu lainnya. Apakah jawabannya akan sama seturut jawaban dari pertanyaan saya yg ijo ?
Pun kalau itu metafora atau literal atau apapun, menurut logikaku, bahwa Yohanes ingin agar pembacanya dapat dengan mudah menangkap peristiswa yang dilihatnya.
IMO, pabila bold - maka patokan yg kita ambil ya seyogyanya visi si penulis itu tentunya suatu "video" yg berisi simbolisasi event ... dengan demikian itu
tidak literal, tidak ada itu terjadi suatu makhluk roh melempar pedupaan berisi api mezbah di alam roh dimana segera itu pula efeknya terjadi gempa di alam bumi.
IMO, kita tidak pas utk mengajukan :
mao itu metafora kek - literal kek, pabila kita sendiri membuat kesimpulan spt bold. Gimana kalo menurut cinta ?
@Cinta Bhinneka kira, pembaca kisah itu tidak dalam posisi menentukan keterjadian peristiwa itu. Justru, harus dipercaya bahwa itu terjadi, atau setidaknya, hal yang 'terdefinisikan' seperti itu, meski belum tentu identik seperti itu.
Ya... spt yg saya tulis diatas, disini saya sudah ambil posisi bhw memang terjadi di depan "mata" si penulis pemutaran video suatu makhluk roh melempar pedupaan ... dan pertanyaannya adalah yang ijo.
Tidak masalah. Bisa menangkapnya sebagai birokrasi, sebab memang pada kisah itu, benar adanya birokrasi, para pihak mengerjakan tugas masing-masing.
Ya... so secara mengulang pertanyaan ijo diatas, "birokrasi" ini literal ? (pertanyaan A ijo diatas) --- ataukah suatu cara penyampaian Tuhan secara metafora/simbolisasi (pertanyaan B ijo diatas).
@Cinta Bhinneka percaya, itu bukan berita bohong.
atuh jangan lari mengenai bold donk. Saya disini nggak sedang mengajukan
"ah... itu bohong...". Yang saya maksudkan adalah : si penulis bener mengalami visi ... NAMUN adalah didalam kemungkinan visi itu sendiri tidak berisi hal hal yg seperti adanya makhluk roh melempar pedupaan, melainkan yg si penulis liat itu adalah HANYA "video" gempa bumi yg terjadi. Penulis menyampaikan-nya dalam kalimat2 and/or gaya bahasa sesuai dgn kebudayaan/aliran2 kepercayaan yg lagi nge-trend saat itu
(eksis benda, eksis aksi makhluk roh, eksis efek di bumi).. Karena saya tidak tau, oleh karena itu saya mengajukan pertanyaan-nya "kalo metafora" di awal thread.

salam.