Saudara ku .. Seprti penjelasan saya kepada anda, sebagai mana Alkitab katakan, "Hanya dorongan ROH KUDUS" yang dapat mengaku "Yesus adalah Kristus", artinya .. setiap lidah yang mengaku "Yesus adalah Kristus", maka pengakuan orang tersebut, bukan berasal dari akal budinya, melainkan dari ROH KUDUS yang menghampirinya.
Nah, siapapun dia .. yang telah mengaku Yesus adalah Kristus dan melaksanakan Perintah Yesus, untuk hidup saling mengasihi, maka mereka semua adalah saudara se-iman kita dalam Kristus. Sebab .. Pengakuan mereka bahwa Yesus adalah Kristus, berarti .. bahwa mereka mengaku "Yesus itu BUKAN DICIPTAKAN, tetapi DILAHIRKAN",Karena arti "Mesias" dalam Pemahaman Yahudi itu, dapat diartikan sebagai "Allah yang dilahirkan menjadi manusia". hanya .. keterbatasan akal mereka .. belum memahami dengan sempurna, tentang Yesus tersebut.
Nah, perkataan saya tentang "Roh Pencipta" yang mungkin menjadi asing bagi anda, baiklah saya akan memaparkan, apa maksutnya ?
Alkitab berkata, bahwa Allah itu adalah "ROH", artinya wujut dari Allah itu "BENAR - BENAR ROH", dan Roh inilah yang menciptakan segala sesuatu, seperti yang dituliskan dalam Kitab Kejadian 1:2 .. dan Roh Allah melayang - layang diatas permukaan air. Roh Allah inilah yang saya maksutkan dengan "Roh Pencipta".
Kemudian masa julukan ataupun gelar, sebagai orang awam .. maka tepat jika dikatakan, Yesus itu memiliki "segudang gelar", tetapi bagi kita orang-orang percaya .. maka Yesus itu "CUMA" memiliki satu Gelar atau Satu Julukan, yaitu "KRISTUS". Mengapa ? sebab dalam Julukan "KRISTUS" itu, telah mencakup semua julukan ataupun gelar yang diberikan oleh manusia yang tidak mengenal Yesus kepada Yesus.
Salam ..
Allah bersifat pribadi. Akan tetapi, ketika kita menggunakan istilah "pribadi" Allah, kita bukan mengatakan bahwa Allah adalah manusia. Maksud kita adalah bahwa Allah mempunyai "sifat" atau "kepribadian" dan bahwa Ia adalah Makhluk rasional yang sadar-diri. Pakar teologi mengartikan pribadi sebagi "makhluk individu yang mempunyai pikiran, emosi, dan kehendak."
Cukup jelas bahwa Allah mempunyai akal (Mazmur 139:17), emosi (Mazmur 78:41), dan kehendak (1 Korintus 1:1). Jadi, memang benar jika dikatakan Allah adalah pribadi.
Alkitab mengajar bahwa keberadaan Allah terdiri dari tiga Pribadi: Bapa, Putra, dan ROH KUDUS. Ke-Tritunggalan Allah adalah konsep yang sulit dimengerti, tetapi dengan jelas diajarkan dalam Alkitab. Di dalam Yesaya 48:16 dan 61:1, Sang Putra berbicara dengan membahas Sang Bapa dan ROH KUDUS (bandingkan dengan Lukas 4:14-19). Matius 3:16-17 menceritakan pembaptisan Yesus. Allah ROH KUDUS turun di atas Allah Putra sambil Sang Bapa menyatakan perkenanan-Nya pada-Nya. Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14 keduanya berbicara mengenai ketiga Pribadi yang berbeda dalam Allah Tritunggal.
Allah Bapa adalah Pribadi dengan akal (Yesaya 55:8-9), emosi (Mazmur 78:40), dan kehendak (1 Petrus 2:15). Allah Putra adalah Pribadi dengan akal (Lukas 2:52), emosi (Yohanes 11:35), dan kehendak (Lukas 22:15). Allah ROH KUDUS adalah Pribadi dengan akal (Roma 8:27), emosi (Efesus 4:30), dan kehendak (Galatia 5:17). Ketiga Pribadi dalam Tritunggal semuanya memiliki atribut-atribut illahi (Yohanes 6:37-40; 8:17-25; Kolose 1:13-20; Mazmur 90:2; 139:7-10; Ayub 42:2; 26:13; 1 Korintus 2:9-11; Ibrani 9:14).
Allah menunjukkan sisi kepribadian-Nya ketika Ia menyatakan murka (Mazmur 7:11), tawa (Mazmur 2:4), berbelas kasih (Mazmur 135:14), mengasihi (1 Yohanes 4:8), benci (Mazmur 11:5), mengajar (Yohanes 14:25), menegur (Yohanes 16:8), dan memimpin (Roma 8:14). Semua tindakan ini membuktikan bahwa Allah adalah pribadi dan mempunyai kepribadian.
Demikian pendapat saya brur.