[cut]
Contoh, setahu ane yahudi dan muslim tidak terangkum dalam rencana keselatan dengan kata lain diluar Yesus tidak ada keselatan, namun tangkapan ane vatican mengatakan islam terangkum dalam rencana keselatan
Lumen gentium bab 2/16
Akhirnya mereka yang belum menerima Injil dengan berbagai alasan diarahkan kepada Umat Allah[32]. Terutama bangsa yang telah dianugerahi perjanjian dan janji-janji, serta merupakan asal kelahiran Kristus menurut daging (lih. Rom 9:4-5), bangsa terpilih yang amat disayangi karena para leluhur; sebab Allah tidak menyesali kurnia-kurnia serta panggilan-Nya (lih. Rom 11:28-29). Namun rencana keselamatan juga merangkum mereka, yang mengakui Sang Pencipta; di antara mereka terdapat terutama kaum muslimin, yang menyatakan bahwa mereka berpegang pada iman Abraham, dan bersama kita bersujud menyembah Allah yang tunggal dan maha rahim
[cut]
Jika kita perhatikan dalam Alkitab, maka untuk menerima hidup itu seorang harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, melakukan apa yang dituntut oleh Allah sesuai firman-Nya.
Lukas 10:25-28
25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Allah tidak pernah berdusta saat memberikan hukum Taurat, Ia berkata tentang hidup, tentang keselamatan. Imamat 18:5 menulis, "Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN."
Jadi kita tidak bisa menghapus ayat ini demi rasa aman kita dengan mengimani asal percaya Yesus pasti selamat, sebab Yesus sendiri mengatakan bahwa Ia datang bukan hendak mendiadakan hukum Taurat, tetapi megenapinya. Artinya hukum Taurat bukan dihapuskan tetapi digenapi dengan cara yang diajarkan oleh Yesus (2Kor 3:14-16). Karena itu saat ditanya bagaimana memperoleh hidup kekal, Yesus tidak berkata, "percayalah kepada-Ku" tetapi menanyakan apa yang diajarkan oleh hukum Taurat. Saat mereka menjelaskan tentang inti dari hukum Taurat, maka Yesus berkata "perbuatlah demikian maka kamu akan hidup".
Jika kita bicara hukum Taurat, kita melihat kumpulan 613 perintah yang beragam, tetapi sebenarnya intinya hanya ada dua hukum saja dalam hukum Taurat.
Matius 22:37-40
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Taurat memuat hukum antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Keduanya dasarnya adalah kasih. Karena itu kita sekarang dalam jaman Perjanjian Baru banyak berbicara tentang kasih, sebab itu adalah inti dari hukum Taurat.
Dalam ilham Roh rasul Paulus menulis dalam surat Roma 2:14-16,
14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.
Apa yang dituntut oleh hukum Taurat? Dua hukum yang disebutkan oleh Yesus diatas, antara kita dengan Tuhan dan kita dengan sesama kita. Sebagai gambaran dalam kehidupan arif bangsa kita kenal istilah "tenggang rasa", hal yang alami timbul dari dorongan hati kita. Sehingga kita bisa saling menghormati, saling menjaga, bahu membahu saling menolong. Jika seorang melakukan hal itu, seperti yang ditulis Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." tuntutan Taurat digenapi dalam hidupnya. Orang seperti ini tidak akan diabaikan oleh Allah, tetapi akan menerima jalan dari-Nya untuk menjadi bagian dari umat Allah.
Bersambung dibawahnya