Betul mas kayaknya freeport terlibat, namun freeport itu setahu ane perusahaan swasta, bukan milik pemerintah amerika, apakah pemerintah amerika ikut campur, mungkin saja karena pemerintah amerika itu, dengar dengar dikendalikan globalis, yaitu kelompok yang ingin mendirikan pemerintahan tunggal, rakyat amerika sendiri juga tidak senang dengan globalis ini karena rakyat juga korban
Since World War II, globalization — the integration of all nations’ economies — has been a primary goal of these elites. But now, several factors have converged to threaten that objective, including the realization in a growing number of countries that globalization is actually disrupting national economies, and that national sovereignty is being lost as a result of so-called free trade deals.
Britain’s vote to leave the European Union (EU) this past summer was perhaps the most serious single blow suffered in decades in the push for a global government. The nomination of Donald Trump and his “America First” campaign was largely due to his opposition to trade deals that diminish American national sovereignty.
https://www.thenewamerican.com/economy/item/24214-eliteser-fear-backlash-against-globalization
Kampanye donald trump yang mengatakan america first ini disebabkan sikapnya yang menentang sistem perdagangan global yang melenyapkan kedaulatan amerika, dan ternyata trump menang, berarti rakyat amerika mulai tahu kebohongan para globalis
Free Port adalah perusahaan tambang yang pada mulanya tahun 1912, mengolah sulphur di Texas.
Tahun1960 hampir bankrupt sebab tambang yang di olah di Cuba terhenti sebab Amerika dan Cuba lagi comflik, dimana Cuba di bantu oleh Rusia.
Tahun 1959 direktur Freeport Sulphur yang bernama Forbes Wilson, atas petunjuk rekannya yang bernama Jan van Gruisen , direktur East Borneo Company, di beri tahu bahwa di Papua Barat ada gunung tembaga. Lalu dia menyelidiki sendiri, ternyata bukit tersebut bukan saja tembaga akan tetapi juga mengandung emas.
Lalu kedua perusahaan itu langsung menanda tangani kerja sama untuk mengolah tambang itu.
Sayangnya Irian barat masih dalam keadaan sengketa, antara Belanda dan Indonesia.
Belanda tetap mau mempertahankan Irian Barat, sebab belanda tahu betul bahwa Irian barat adalah harta karun yang tinggal ambil, sebab emas itu terhampar di gunung Ersberg.
Soekarno marah, dia menyatakan perang dengan belanda, tahun 1963 trikora di kumandangkan. Soekarno minta bantuan Rusia, gerilya di terjunkan di daratan Irian Barat.
Kennedy pikir, kalau Soekarno semakin dekat dengan komunis, Indonesia pasti akan menjadi komunis, maka Kennedy mengadakan pendekatan dengan Soekarno dan memberikan bantuan ekonomi.
Atas tekanan Kennedy belanda diancam, kalau Irian Barat tidak di serahkan kepada Indonesia, maka bantuan Amerika kepada Belanda akan di hentikan. Terpaksa oleh Belanda pada tahun 1963 di serahkan kepada Indonesia. Karena sudah jatuh ketangan Soekarno, maka keinginan Freeport gagal total.
Perlu di ketahui bahwa pemegang saham dari Freeport adalah orang-orang besar, termasuk wakil president Lyndon Johnson dari Texas.
22 September 1963, Kennedy tewas di tembak di Texas.
Yang menggantikan Kennedy yaitu wakilnya Johnson, bantuan ke Indonesia di hentikan. Soekarno semangkit sengit dengan Amerika dan keluarlah makian: Go to hell with your aid. dan propaganda anti imperialis Amerika, sebab pada saat itu Amerika lagi memerangi Vietnam.
Amerika membuat strategi baru, Soekarno harus di jatuhkan.
Alasannya:
1. Soekarno anti imperialis Amerika
2. Soekarno semakin dekat dengan komunis.
3. Tambang Emas gagal untuk di miliki.
Di kirim Marshall Green sebagai duta besar pada th 1965.
Di cari actor, di isiu kan adanya dewan jenderal den seterusnya, sehingga Soekarno jatuh.
Selanjutnya Freeport di tanda tangani, kontrak 30 Tahun.
Maka masalah Freeport, jangan main-main sebab sebagian kekayaan Amerika berasal dari Freeport, siang malam gunung itu digali dengan peralatan berat.
Maka kita pernah dengar ucapan Fahri Hamzah, apa berani Jokowi bertindak mengenai Freeport !