Penderitaan merupakan salah satu pengadilan Allah di mana orang berdosa didakwa, divonis dan dihukum. Sesungguhnya di dalam penderitaan, dosa terpampang nyata di depan mata manusia sedemikian sehingga ia tidak bisa tidak mengaku bersalah. Allah bertindak sebagai sang hakim, hati nurani adalah saksi, dosa adalah terdakwa, dan penderitaan sebagai bukti dan sekaligus pelaksanaan hukuman. Cepat atau lambat jiwa melihat dosa sebagai kejahatan besar melebihi penderitaan, dan mulai melupakan sengsaranya, dan mulai berkabung atas dosa belaka. Dosa sekarang menindih manusia lebih berat dari semua penderitaannya, maka berteriaklah ia seperti Ayub dari dalam debu: “aku telah berdosa, apakah yang akan kulakukan?” (Ayub 7:20 KJV).
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Thomas Case (1598-1682), Select Works, A Treatise of Afflictions, pp. 78-82
Pembacaan Alkitab Dalam Setahun : Yesaya 34:1–35:10; Mikha 2:1–5:15