Oda belum mangkep yg saya maksut kan, jadi begini Oda:
A adalah A, dan bukan B, dan A bukan juga bagian B, tetapi A adalah A, demikian juga sebaliknya. (Allah adalah Allah, manusia adalah manusia, malaikat adalah malaikat, setan adalah setan, jadi tidak bisa Manusia Allah, atau manusia malaikat atau manusia setan, ==> manusia adalah manusia).
Seperti yg udah saya sampaikan sebelumnya, kalo itu SEBUTAN thdp orang, menurut saya bisa bisa aja, 888.
Apabila itu REALITA ada makhluk spesies baru, baru saya "ikut" sependapat dgn underlined di quote atas.
Jadi semisal ada cuplis bilang mengenai seseorang kayak gini :
"itu manusia iblis" ---> maka ini sah sah aja utk memberi ungkapan "manusia iblis" thdp
orang terkait. Tentunya ada alesan tertentu sehingga cuplis mengatakan
orang tsb
"manusia iblis". Yet, realitanya, orang tsb ya adalah orang, bukan spesies tersendiri yakni manusia-iblis.
Dilain sisi, semisal ada orang bilang
"itu siluman uler" ---> maka uler tsb
realitanya bukan spesies binatang uler di pov yg berkata demikian. Di pov yg bilang demikian : makhluknya ya 100% uler dan ya 100% entah apa itu.
Nah.. Firman itu “menjadi manusia”, tidak dituliskan disana.. Firman itu menjadi “manusia Allah”, artinya .. Firman itu “benar2 menjadi manusia”
Nah... mungkin di pov orang yang bilang spt bold, sosok bergender laki laki di atas keledai tsb
realitanya bukan spesies manusia. Jadi disini kesetaraannya idem dgn "siluman manusia".
ini arti yg sebenar-benarnya.==> namun oleh manusia yg super pinter dan melebihi kepintaran Tuhan, ayat yg telah ditulis dgn bahasa yg sederhana itu, kemudian “ditafsirkan”, bahwa Firman itu telah menjadi “manusia Allah”.
Kalo di bahasa Inggrisnya, Firman itu menjadi daging/flesh. Jadi kalo patokannya yang bahasa Inggris, ya kayaknya emang gak jelas mengenai daging itu daging apa. Akibatnya kesimpulannya jadi bervariasi, jadinya bisa kayak gini :
"itu daging manusia-Allah, bukan daging manusia".
Sekarang tinggal Oda, ikuti apa yg dituliskan oleh rasul2 yg bodoh itu (Yesus menjadi Tuhan setelah kebangkitannya), atau apa yg ditafsirkan oleh manusia2 super pintar itu (Yesus menjadi Tuhan, sejak inkarnasi sampai mati dan bangkit).
Saya ngikut logika berdasarkan info yg saya baca, 888.
Di logika saya, sosok beralatkelamin pria diatas keledai tsb realitanya adalah orang/manusia.
However, kalo
orang/manusia tsb DISEBUT oleh orang laen berupa [manusia-Allah].... ya buat saya sah sah / bisa bisa aja

. Toh saya sendiri secara realita pernah denger kok orang menyebut
seseorang berupa
"dia itu manusia iblis" 
.
888 mungkin secara realita belon pernah denger orang menyebut
orang laen berupa
"dia itu manusia iblis", akibatnya bisa dimengerti ---> mungkin 888 akan protes
"gak bisa, dia itu manusia bukan manusia-iblis".

Nah.. Firman itu “menjadi manusia”, tidak dituliskan disana.. Firman itu menjadi “manusia Allah”, artinya .. Firman itu “benar2 menjadi manusia”
Yang saya masih belon tau mengenai versi pengertian 888 adalah :
Semasa Firman itu "bener2 menjadi manusia", Firman itu sendiri :
A. sebagai Allah no more
B. sebagai Allah tetep
Nah, saya nggak tau itu versi 888 yg A atokah yg B.
Kalo saya jawabannya adalah yang B ---> akibatnya versi saya semasa inkarnasi berupa :
The Logos (genderless) tetep sebagai Allah at the same time sebagai manusia (male gender).