@ Revoltzer
Dasar dari topik yg diangkat disini adalah: Surat Al ikhlas Ayat 1 - 4.
(1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
(2). Allah adalah Tuhan yg bergantung kepada - Nya segala sesuatu.
(3). Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
(4). Dan tidak ada seorangpun yg setara dengan Dia.
Sebelum kita berbicara jauh tentang topik disini, maka yg “harus” dipahami dahulu adalah, bahwa yg dimaksudkan “dimaksudkan” dalam topik disini, berdasarkan ayat tsb diatas, adalah “Allah” dan “Bukan Tuhan”, ini dahulu yg harus dipahami dgn jelas, sebab pada dasarnya “Islam itu tidak mengakui adanya Tuhan, selain Allah”.
Nah, didalam Theologia “timur”, pemahaman antara “Allah” dan “Tuhan” itu memang BERBEDA, itulah sebabnya .. pada topik “terpisah”, saya berusaha untuk menjelaskan perbedaan tersebut.
“Allah” itu didalam Kristen, seperti yg tertulis dalam surat2 Paulus, ditujukan untuk “Bapa”, dan “Tuhan” ditujukan untuk “Yesus”, sehingga selama kita tidak memahami perbedaan ini, maka selama itu pula kita akan sulit untuk “berdiskusi” dgn Islam.
Nah, jika dipahami bahwa “Allah” diperuntukkan untuk “bapa”, maka baik “Kristen ataupun Islam”, pasti akan sepakat, bahwa “Allah itu tidak beranak dan juga tidak diperanakkan”, sebab didalam Kristen, Seperti yg dijelaskan oleh Paulus, penyebutan “Tuhan” itu ditujukan untuk Yesus, atau untuk “Allah yg dilahirkan” dalam wujut manusia.
Itulah sebabnya, di timur .. Theotokos itu, TIDAK diterjemahkan sbg Bunda Allah (KELIRU), tetapi Bunda yg Melahirkan Allah (BENAR) menjadi manusia.
Jadi, jika kita berdiskusi dgn Islam, maka kita “tidak boleh” berdiskusi dgn “dasar theologia barat”, tetapi harus menggunakan dasar “theologia timur”, supaya nyambung pemahamannya.
Jbu