sama saja
mereka itu satu
jadi kalau Allah muncul ya Firman juga pasti muncul bersamaan
wong satu kok
ini ayat yang udah jelas blek plek jangan disalah artikan kemana2 lg
segala2 tafsiran itu harus berdasarkan pada kesaksian Yesus sendiri yang ditulis cermat oleh para rasul :
"Aku dan Bapa adalah satu"
Begini .. kalau dahulu, disaat kita belajar tentang Firman dan Allah, maka seperti kata Rasul Paulus, kita masih minum susu, dan sekarang disaat kita sudah dewasa, maka mempelajari Firman dan Allah, tidak lagi seperti orang yg masih bayi.
Maksut saya adalah.. dahulu kita memahami Firman dan Allah itu adalah “satu”, dan hal itu adalah benar (tidak salah), tetapi .. seperti penjelasan saya di awal topik, sudah saatnya kita mengkaji lebih dalam tentang Firman dan Allah tersebut.
Nah, Allah dan Firman itu adalah “satu”, bagaimanakah pengertian “satu” disana ? Apakah bermakna tunggal atau bermakna satu kesatuan ? Inilah yg mau kita kaji dan yg saya coba untuk jelaskan.
Mengapa ?
Tujuannya, agar kita lebih memahami secara mendalam, apa dan siapakah, serta bagaimanakah Allah itu ? Sehingga, dalam setiap diskusi tentang Tritunggal, kita tidak lagi dibawa pada debat kusir.
Nah, dalam penjelasan saya.. Firman itu dipahami sebagai: Suara Allah, Kehendak Allah, Hikmat Allah, Ilmu Allah..
Nah, pertanyaan muncul: Apakah suara, kehendak, hikmat atau ilmu Allah itu, adalah sesuatu yg terpisah dari Allah ?
Saya sudah katakan, Alkitab itu ditulis untuk “manusia” dan bukan untuk malaikat atau Allah, jadi .. karena Alkitab ditulis untuk manusia, maka marilah kita memahami Alkitab itu dgn “pemikiran2 manusia”.
Jadi, seperti manusia memiliki suara, kehendak, hikmat ataupun pengetahuan, maka semua itu ada dalam diri manusia dan tidak terpisah dgn manusia itu sendiri, sehingga dapat dipahami, bahwa suara, kehendak, hikmat atau pengetahuan yg dimiliki oleh manusia, adalah “satu” dgn diri manusia itu sendiri.
Demikian juga terhadap Firman dan Allah, dimana Firman yg merupakan suara Allah, kehendak Allah, hikmat Allah, pengetahuan Allah, dll.. adalah “satu” dgn Allah itu sendiri.
Seperti manusia, suara, kehendak, hikmat dan pengetahuan yg dimiliki oleh manusia, adalah Satu dengan manusia itu sendiri, dan bukan “satu kesatuan”, tetapi satu TUNGGAL, demikian juga terhadap Allah, bahwa Firman itu adalah Satu dengan Allah.
(Bersambung..)