Lanjutan dari hal ..3..
Demikian juga halnya terhadap Yesus..
Yesus adalah manusia juga yg terdiri dari: Roh (Nafas Hidup), Jiwa dan Tubuh.
Nah, karena janin Yesus yg dikandung oleh Maria, bukan berasal dari hasil hubungan suami isteri, tetapi dari ROH KUDUS, maka Nafas Hidup yg dimiliki oleh Janin Yesus, tidak berasal dari warisan Adam, tetapi berasal dari Roh Allah itu sendiri (Pemilik Nafas Hidup).
Kemudian, setelah janin itu dilahirkan menjadi “bayi”, maka sejak saat itulah .. “Jiwa” manusia Yesus mulai terbentuk, artinya .. seperti manusia2 lain yg jiwa nya terbentuk sejak dilahirkan, demikian juga Yesus, jiwanya tidak terbentuk serta merta pada saat janin terbentuk dalam kandungan, tetapi jiwa Yesus terbentuk, disaat Bayi Yesus dilahirkan, bertumbuh hingga mati.
Pertumbuhan jiwa Yesus secara alami, seperti yg dialami oleh manusia umumnya, dapat kita lihat pada Lukas 2:52 .. dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatnya.
Nah, seperti penjelasan saya sebelumnya, bahwa hikmat itu adalah “bagian dari jiwa”, maka sesuai Lukas 2:52 .. maka “jiwa manusia Yesus” itu mengalami “pertumbuhan”.
Jadi, setelah kita memahami tentang hakikat manusia yg terdiri dari: Roh, Jiwa dan Tubuh, maka sekarang kita sudah dapat membedakan, pengertian “Roh dan Jiwa”, dimana yg maksut sebagai “Roh Manusia yg sebenarnya dalam 1 Tesalonika 5:23 tersebut diatas, adalah “JIWA”, sehingga didalam tubuh manusia itu, terdapat 2 pengertian Roh, yaitu:
(1). Pengertian Roh sebagai Nafas Hidup.
(2). Pengertian Roh, sebagai “JIWA” yg merupakan “Roh Manusia yg sebenarnya”.
Nah, karena didalam manusia itu terdapat 2 Roh, maka Pada diri Yesus terjadi juga hal yg sama, dimana Manusia Yesus memiliki 2 Roh, yaitu:
(1). Nafas Hidup yg Adalah Roh Allah dan terbentuk pada saat janin Yesus terbentuk dalam kandungan Maria.
(2). Jiwa yg merupakan “Roh Manusia Yesus yg sebenarnya”, dan terbentuk pada saat bayi Yesus dilahirkan, bertumbuh hingga mati di kayu salib.
Nah, sekarang kita sudah dapat memahami dan menjawab ke - 4 permasalahan tsb diatas dgn mudah, yaitu:
“Manusia Yesus yg TERBENTUK sejak dilahirkan, adalah utusan Allah.. sehingga manusia Yesus yg terbentuk sejak dilahirkan, mengalami pertumbuhan dan kematian, seperti manusia pada umumnya, dan sebagai manusia yg terbentuk sejak dilahirkan, maka otomatis.. manusia Yesus tidak tahu tentang akhir jaman atau hari kiamat”.
Tetapi, seperti penjelasan diatas, bahwa Nafas Hidup Yesus adalah “Roh Allah”, maka tidak heran kalau Yesus berkata, bahwa Yesus dan Bapa itu adalah Satu, dan tidak heran juga Rasul Paulus katakan, bahwa Yesus itu adalah Gambar dan Wujut Allah yg tidak kelihatan.
Bagaimanakah hubungan manusia Yesus dengan Allah itu ?
Seperti penjelasan diatas, maka Sejak “manusia Yesus” itu terbentuk ketika dilahirkan, maka Yesus memiliki “Hidup-Nya” sendiri, seperti kita manusia pada umumnya, sekalipun kita memiliki Nafas Hidup yg berasal dari Allah, tetapi kita memiliki hidup kita sendiri.
Sekarang timbul pertanyaan, mengapa Hidup Manusia Yesus itu bisa kekal, sementara kita manusia tidak kekal ?
Nah, sebenarnya .. manusia Yesus itu “tidak kekal”, hal ini terbukti dari kematian yg dialami oleh manusia Yesus itu, tetapi .. Hidup manusia Yesus menjadi kekal, setelah Ia bangkit dari kematian, untuk “memperoleh Janji Allah pada manusia”, yaitu.. Allah akan mengaruniakan hidup kekal, kepada setiap orang yg mentaati semua perintah Allah tanpa cacat., dan Manusia Yesus itu bangkit, sebab semasa hidup nya, manusia Yesus itu memilih untuk mentaati semua perintah Allah tanpa cacat.
Itulah sebabnya, Paulus katakan dalam Roma 14:9, Kristus itu “MENJADI TUHAN”, karena Ia telah mati dan hidup kembali, artinya: sebelum kematian-Nya, Kristus itu belum menjadi Tuhan, dan hal ini tepat seperti pernyataan Rasul Thomas setelah “Kebangkitannya”, Rasul Thomas katakan: Tuhan ku dan Allah ku.
Jbu