Ndak bisa Oda.. alfa dan omega “harus” diterjemahkan dgn pengertian “yg awal dan yg akhir”
Nggak ada yang mengertikan alfa dan omega BUKAN bold, 888.
Baik saya dan 888, sama sama mengertikan alfa dan omega = “yg awal dan yg akhir”.
Tapiiiiiiiiiii.... ada perbedaan, yakni :
oda: at the same time
888 : linear
agar manusia tidak keliru dan tidak memelintir pengertian tsb
Tidak diplintir, 888. Alfa Omega = infinity, eternal.
, ditegaskan kembali, dgn pengertian “yg pertama dan yg ter kemudian”
Itu karena persepsi 888 udah duluan berpatokan pada urutan abjad, 888. Dari serentetan abjad ---> abjad A yang pertama dan abjad Z yg terakhir.
Linear:
A B C D ------------> Z.
Karena 888 ngliatnya secara linear kayak diatas, akibatnya :
Allah itu berawal di A - berakhir di Z. Setelah itu Allah NO MORE.
NO MORE ? Ya karena Z adalah yang terakhir.
Secara pov observer, dilibatkan
unsur lain, yakni kehidupan bumi.
Maka baru masuk itu yg secara Linear.
observer :
Allah adalah awal segala kehidupan di bumi dan akhir segala kehidupan di bumi.
oda:
So, yang awal dan akhir itu adanya di kehidupan bumi, bukan di Allahnya.
IDEM dgn kumpulan abjad. A adalah awal dari kumpulan abjad Z adalah akhir dari kumpulan abjad.
oda lanjut:
namun kalo secara hanya di perihal Allah itu aja
(tanpa ijo)maka Alfa-Omega itu = infinity, eternal.
the LORD of hosts: 'I am the first and I am the last, And there is no God besides Mekarena “pentingnya” perkataan alfa dan omega tersebut, maka sampai 2 kali ditegaskan Oda.
That's it. 888 ngliatnya secara abjad/linear, oleh karena itulah 888 bilangnya "sampai 2 kali". PADAHAL ada kalimat2 lain yg tidak menggunakan abjad alfa-omega di ayat2 laen ---> so, lebih dari dua. Salah satu contohnya ayat yg saya kopas diatas itu ada di PL.
Jika tidak ada satupun mahluk ciptaan,
maka artinya “Tidak ada yg pernah tahu, Allah itu eksis atau tidak”,
Diatas itu kalimat redundant, 888.
Kalimat diatas IDEM dgn mengatakan :
Jika tidak ada satupun kucing didalam kardus tsb
Maka artinya tidak ada satupun kucing didalam kardus yg pernah ingin keluar dari kardus tsb ato tidak.respond thdp kalimat pink :
jlger! ya iyalaaaaaaah.... wong ADA kucing didalam kardus itu aja kagakidem dgn respond thdp kalimat biru:
jlger! ya iyalaaaaaaah.... wong ADA makhluk aja kagak. 
tetapi dgn adanya ciptaan, barulah bisa dipastikan “Allah itu benar2 Eksis sebelum penciptaan”.
Nah itu secara pov observer, 888 .... dimana berangkat dari pov versi 888, jadinya begini :
Allah :
"Aku tidak bener2 eksis sebelum Aku mencipta."Jadi, kepastian eksisnya Allah sebelum penciptaan, karena adanya ciptaan.
Allah :
"DiriKu tidak pasti eksis karena tidak adanya ciptaan".
Karena itu saya katakan oda, Suara Allah, kehendak Allah, hikmat Allah, pengetahuan Allah, segala kuasa Allah yg kita kenal sbg “Firman Allah” itu, Eksis pada saat dimulainya “proses penciptaan”
Sudah saya sampaikan, itu gak logis, 888. 1-2-3
di reply #305 dan dibawah ini gak logis.
Allah:
1. Kehendak-Hikmat-Pengetahuan tidak eksis pada DiriKu
2. Aku buat dulu itu Kehendak-Hikmat-Pengetahuan
3. Jreng!, Kehendak-Hikmat-Pengetahuan eksis
4. Barulah sekarang Aku bisa berkehendak mencipta bumi
5. Nah selanjutnya baru dah Aku ber-Aksi.
itulah sebabnya Ia dikatakan Alfa dan Omega
Allah:
1. Pengetahuan tidak eksis pada DiriKu
2. Aku buat dulu itu Pengetahuan
3. Jreng!, Pengetahuan eksis
4. Barulah sekarang Aku tau bahwa Aku bukan yang awal dan bukan yang akhir.