Tulisan ini cuma opini pribadi sy....
Allah itu Satu, Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan, Mitos yg bikin muslim gak percaya. Setujukah Anda?
muslim

Sepertinya Nidus kurang setuju dengan kalimat itu, jika revoltzer memakai kata muslim.
Karena meskipun Nidus beragama Kristen dengan halauan Interdenominasi, Nidus bisa mengaku bahwa Nidus adalah seorang muslim. Bingung?
Dalam hal ini kita seharusnya belajar agar menjadi lebih teliti dalam memakai kata/istilah, bahwa sebetulnya muslim itu bukan agama yang memiliki pola ajaran/tuntunan (misal Islam/Kristen/Hindu/Budha/Yahudi). Muslim adalah sebuah kondisi / situasi dimana seseorang itu berserah penuh kepada Tuhan.
- Jika seorang beragama Islam berserah penuh kepada Tuhan, maka bisa disebut seorang muslim.
- Jika seorang beragama Kristen berserah penuh kepada Tuhan, maka bisa disebut seorang muslim.
- Jika seorang beragama Hindu berserah penuh kepada Tuhan, maka bisa disebut seorang muslim.
- Jika seorang beragama Budha berserah penuh kepada Tuhan, maka bisa disebut seorang muslim.
- Jika seorang beragama Yahudi berserah penuh kepada Tuhan, maka bisa disebut seorang muslim.
- Apapun agamanya kalau seseorang berserah penuh kepada Tuhan, dia bisa disebut seorang muslim.
Itulah kenapa Abraham itu muslim (Yahudi), Daud itu muslim (Yahudi)
Mungkin yang dimaksud revoltzer adalah
ajaran agama Islam yang mengatakan "Tuhan tidak beranak", sehingga membuat orang yang
beragama Islam tidak bisa percaya (Yesus).
Tuhan beranak atau tidak, seorang muslim (sejati) tidak akan menyoalnya untuk bahan ketidak-a-gamaan / bahan kekacauan, kenapa?
karena seorang muslim (sejati) tidak akan menggugat keputusan Tuhan. Entah Tuhan melakukan hal A,B,C,D,E, seorang muslim jelas tetap akan
berserah penuh kepada keputusan Tuhan, apapun itu.
Permasalahanya, siapa yang mengatakan Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakan? Apakah Tuhan sendiri yang berfirman? Atau siapa?..
Kalau seseorang lebih suka/cenderung mendengarkan ajaran-ajaran manusia / perkataan manusia, ketimbang menemukan Tuhan dan mendengarkan apa firmanNya, jelas belum seorang muslim (sejati).
Karena seorang muslim (sejati) pasti mengenal Tuhan, mengenal kebenaran.
Tentunya seorang muslim (sejati) mengenal juga, kepada siapa dirinya berserah.
GB