Ay.16-18
Kata Yesus kpd-nya:
”Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
Kata perempuan itu:
"Aku tidak mempunyai suami."
Kata Yesus kpd-nya:
"Tepat katamu, bw engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami
dan yg ada sekarang pd-mu, bukanlah suamimu. Dlm hal ini engkau berkata benar."
Yesus spt memuji kejujuran perkataan perempuan itu kini. Tapi, mendengar keakuratan data Yesus ttg hal2 pribadi yg tersembunyi, perempuan itu terkejut di dlm lubuk. Bisa dibayangkan juga dahinya mengkerut, matanya mule fokus, tertegun dan menganga, bw Yahudi ini bukan sembarangan. Dia tahu hal2 yg kelam dan tak emosi walau berkali diledekin.
Kini perempuan itu mulai salah tingkah, terlintas dosa2-perbuatannya, kegagalan rumah tangganya yg kawin-cerai, kemaluan mempermaikan dirinya atau diipermainkan oleh 5 lelaki dan lelaki ke-6 ini pun ketebak entah suami siapa pula yg bermain atau dipermainkannya. Lalu perempuan itu menjadi sungguh haus jiwanya, jenuh duniawinya, terasa kacau hidupnya, meng-ingat2 dosa-gairahnya, dan mungkin tiba2 mengingat satu lagu air, Tefilin [Maz.63:2] ini :
Ya Allah,
Engkaulah Allahku,
aku mencari Engkau,
“jiwaku haus kpd-Mu”,
tubuhku rindu kepada-Mu,
spt tanah kering tandus, tiada berair.
Ay.19-20
Maka kata perempuan itu kpd-Nya:
"Tuhan, nyata sekarang pd-ku, bw Engkau se-org nabi.
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini,
tetapi kamu katakan, bw Yerusalem-lah tempat org menyembah."
Perempuan itu menyebut “Tuhan” utk yg ke-3x yg keluar dari mulutnya dan mungkin yg ini baru rada benar, karna perempuan itu mulai nawar dgn serius utk memuaskan dahaga rohaninya dlm hal menyembah Allah yg benar. Dia tahu persoalan menyembah itu persoalan kehausan rohani yg sudah lama. Kitatau Suku Ruben, Gad dan Manasye adalah yg per-tama2 membuat Mezbah di Gelilot pd sungai Yordan, di sebelah wilayah org Israel. Hal itu diprotes dan diributkan sdr2-nya yg lain, dan hampir terjadi perang saudara, sebab Tabut Perjanjian ada di Silo, Samaria, mengapa Mezbah dibangun di Giread? Lalu kemudian adalah Bait Suci di Samaria dan ada lagi di Yerusalem yg menjadi polemik kiblat bangsa bersaudara yg merindukan Allah yg benar pd jaman itu. Sebenarnya jaman sekarang pun tampak masih begitu dlm hal Allah dan kiblat menyembah Allah yg benar. Adalah Ahli Kitab, seolah paling tahu di mana atau bagai mana Allah yg benar. Ahli Kitab itu dibenci, lalu timbul Ahli Agama, yg berangkali Ahli Kitab-kitab tentunya. Maka dpt dikata: “Jika Ahli Kitab seolah paling tahu, maka Ahli Agama tahu-nya paling2 dah ...”
“Nenek kami bilang menyembah Allah di gunung ini, mengapa kalian-Yahudi bilang hrs di Yerusalem?”, tawar perempuan Samaria itu kpd Yesus. Dan memang, gunung2 sejak lama telah menjadi tradisi tempat peribadatan, tempat perlindungan, tempat persembunyian atau keselamatan. Mungkin semua agama-suku pun punya tempat pemujaan di gunung2, spt G.Kawi, G.Olimpus, Pusuk Buhit, atau di tempat2 yg ditinggikan, spt Piramid Mesir misalnya. Spt juga Borobudur yg terkubur hampir 1000 thn oleh debu letusan gunung Merapi adalah tempat persembahan. Kata Borobudur sendiri berasal dari kata boroh = rumah ibadah; beduhur = tempat yg tinggi.
Ay.21
Kata Yesus kpd-nya:
"Percayalah kpd-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba,
bw kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
Perempuan itu hrs percaya, saatnya akan tiba, ini berarti sebentar lagi. Bentar lagi Yesus akan disalib, mati dan dikuburkan, bangkit dr kematian, naik kesurga, barulah semua bangsa tahu apa yg kerap Dia kata, “Akulah Dia”, yg penuh kasih-karunia dan kebenaran, berkuasa menghapus dosa dan memberi hidup kekal bagi yg percaya.
Ay. 22
Kamu menyembah apa yg tidak kamu kenal,
kami menyembah apa yg kami kenal,
sebab keselamatan datang dr bangsa Yahudi.
Memang, dr semua suku bangsa Israel, hanya bangsa Yahudi yg sungguh2 terus menjaga kualitas bahasa dan budaya bangsanya, bahkan pemurniannya pun sangat ekstrim [Ezra 10:3]. Yahudi selalu ada di pangkal dan di ujung permasalahan dunia. Ilmu apa pun yg kita pelajari selalu ada Yahudi di pangkalnya. Melalui mereka juga datang pembaharuan sabda, mulai dr sabda alami, ke sabda duniawi hingga pd sabda illahi. Semua itu telah dinobuatkan Allah sebelumnya.
Ia memberitakan firman-Nya kpd Yakub,
Ketetapan2-Nya dan hukum2-Nya kpd Israel.
Ia tidak berbuat demikian kpd segala bangsa,
dan hukum2-Nya tidak mereka kenal.
Haleluya! [Maz.147:19-20]
Jadi, tak mungkin Allah yg benar berfirman via Samaria/Arab
Tapi org Arab atau Samaria berhak menjadi haus akan rohani
Itu sebab mereka berupaya sendiri mengenali Allah yg benar
(tunggu)