koq rumit banget bro?? klo menurut gw sih ALLAH ga pernah memaksa umat-Nya, yang ada DIA selalu memberikan kebebasan bagi kita untuk milih cara n jalan hidup kita tentunya dengan segala konsekwensi yang harus kita terima.. pilih yang baik pa yang buruk, pilih kesenangan duniawi (kedagingan) pa hidup menurut keinginan ALLAH, pilih DISELAMATKAN apa PILIH KEBINASAAN.,,, semuanya ga ada paksaan..,, btw, ini menurut gw lho,, bisa salah bisa benar,,, ada pendapat lain ga??? kasih pencerahan donk...
Hai Yud, udah mulai pusing yah? namanya juga Theologi. Saya kasih satu kunci yang kebanyakan orang Kristen lupa waktu bicara mengenai Theologi, "Mereka (sayapun sering termasuk) lupa bahwa mereka adalah ciptaan yang hendak mempelajari Pencipta". Orang sering bilang Fisika itu susah, matematika ampun-ampun, tapi Teologi...... cemen. Ingat ordo, Allah (Theologi), lalu Manusia (Anthropologi), baru kemudian alam (Scienstologi (semoga ini istilah tidak salah)). Jadi kalau belajar sains yaitu ilmu yang paling rendah aja pusing, apalagi Thelogi yang di atas manusia (Metacognition). Jadi kalau kamu pusing, bersyukurlah pada Tuhan karena kamu normal.
Yang saya maksud dengan bebas dan tidak bebas seperti ini:
1. Misalnya kamu patah hati karena cewekmu selingkuh dengan orang lain. Saking putus asanya, kamu ingin bunuh diri, namun mendadak ada tiga orang cewek yang lebih cakep dari cewek lama kamu datang menawarkan diri untuk menjadi pacarmu, masih maukah kamu bunuh diri??
2. Lalu kamu (andaikata kamu berusia 25 tahun) didatangi cewek berusia 33 tahun. Cewek ini tidak begitu cakep, namun menderita penyakit AIDS dengan komplikasi TBC stadium 3. Ia mendatangi kamu dengan senyuman terbaiknya lalu menawarkan ke kamu bahwa ia mau jadi pacarmu. Maukah kamu menerima cintanya?
Saya yakin, kalau kamu masih orang yang normal jawabannya pasti tidak. Namun bukankah manusia memiliki kehendak bebas? Bebas untuk berkata ya maupun tidak? Namun pada dua kasus di atas, dimanakah kebebasan untuk berkata ya? Bukankah kamu terikat untuk berkata tidak sehingga menjadi tidak bebas untuk berkata ya?
Sesungguhnya inilah yang saya maksud dengan bebas namun tidak bebas yaitu manusia secara fenomena memiliki Free Will, namun secara nomena/essensi terikat. Ini hanya dapat dimengerti melalui Firman Tuhan.
Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Roma 3:10-11, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Dari kedua ayat di atas bisa kita lihat manusia yang terkungkung dalam kehendak bebasnya. Jadi jika manusia benar-benar bebas, kenapa tidak ada satu orangpun yang mencari Allah? Bahkan kebetulanpun tidak karena manusia memang terikat dalam DOSA.
Sekarang mari kita lihat satu rahasia Alkitab yang sangat besar mengenai kehendak bebas manusia:
1. Predestinasi (pemilihan Allah): Pada tahap ini manusia tidak dapat memilih (no Free Will).
2. Penciptaan: Pada tahap ini Manusia memiliki kehendak bebas (FW) untuk taat pada Allah sehingga tidak berdosa atau tidak taat sehingga berdosa. “Bisa berdosa atau bisa tidak berdosa sama sekali”
3. Kejatuhan: Pada tahap ini manusia tidak memiliki kehendak bebas karena telah terikat dalam dosa. “Tidak bisa tidak berdosa”
4. Penebusan: Pada tahap ini manusia memiliki kehendak bebas (yang telah bertobat) karena ada anugerah Allah melalui iman kepada Yesus Kristus. “Bisa tidak berdosa sama sekali atau berdosa”
5. Konsumasi: Manusia tidak memiliki kehendak bebas. Dosa telah ditelan dalam kemenangan Kristus. “Tidak bisa berdosa sama sekali”
Dari ke 5 tahap di atas, kita bisa melihat bagaimana kebebasan dan ketidakbebasan silih berganti dan saling bergantian. Yang saya maksud kehendak bebas disini adalah dari segi yang paling essensi yaitu kecenderungan natur manusia, sehingga bukannya Allah membuat kita menjadi “robot”. Artinya manusia memiliki kehendak bebas, namun terikat pada kecenderungan naturnya (inilah yang saya sebut bebas tapi tidak bebas).
Saat ini kita sedang berada dalam tahap ke 2 dan 3. dimanakah posisimu? Sudah ditebuskah atau masih hidup dalam keberdosaan?
Jada jika manusia mengatakan bahwa ia bebas benar-benar bebas, maka CILAKALAH dia! Kenapa? karena dua ayat yang saya kutip dari Roma jelas bahwa manusia yang terikat dalam DOSA tidak mungkin mencari Allah! Seorangpun tidak!!
Kalau manusia menyatakan bahwa ia bebas memilih segalanya, saya mau tanya, siapakah yang bisa masuk Surga? Siapakah yang beroleh keselamatan dan hidup kekal bersama Dia? Puji Tuhan karena Allah kita adalah Allah yang berdaulat bahkan terhadap kehendak bebas kita sekalipun (Bukankah kehendak bebas kita adalah pemberian-Nya?) sehingga bukan kita yang memilih Allah, melainkan Allahlah yang pertama memilih kita (Efesus 1:4).
Jadi jika agama lain menyatakan, “Tuhan kamilah yang akan mencari-Mu”, maka Kekristenan begitu unikdan berbeda. Dalam Injil dinyatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Jadi Allah yang mencari manusia.
Sekarang saya mau tanya siapa yang tersesat Allah atau manusia? Bukankah manusia yang tersesat. Masakah yang tersesat mencari yang tidak tersesat? Inilah inti Kekristenan yaitu Allah yang turun mencari manusia.
Terakhir, saya akan tutup pembahasan ini dengan mengutip dari Yohanes 6:65,
Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Bagaimana? Masihkah kita mengandalkan kehendak bebas kita? Saya beri lagi satu prinsip: kehendak bebas manusia hanya mendatangkan dosa, kesombongan dan perlawanan terhadap Allah, sedangkan Kedaulatan Allah mendatangan pengampunan karena kasih karunia dalam iman kepada Yesus Kristus. Untuk itu tundukkanlah kehendak bebasmu dibawah Kedaulatan Allah karena bukan tanpa maksud Ia memberikannya kepadamu.
Yud, jangan lupa baca kembali setiap ayat yang saya kutip dan direnungkan. Tuhan memberkati.
SOLA GRACIA