Allah tidak mau penyatuan darah kita dengan darah Yesus, yang merupakan pendamaian nyawa kita dengan nyawa Yesus, dicemari oleh darah binatang.
Tidak sangka kamu vegetarian, tidak makan daging.
Bukankah pada saat kita makan daging, darah kita bersatu dengan darah binatang ??
Bukankah Tuhan berkata kepada Petrus, apa yang halal bagi Allah, halal bagi manusia ???
Persekutuan darah Yesus dengan darah kita yang merupakan pendamaian nyawa kita dengan nyawa Yesus, adalah MISTERI kedua didalam Topik tsb. diatas,
Sehingga ketika tubuh duniawi kita dibongkar, kita sebenarnya tidak mati, akan tetapi berubah berada di tubuh yang baru yaitu tubuh surgawi.
Sebenarnya Paulus telah menjelaskan dengan jelas di Roma 6
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
Paulus menjelaskan dengan lengkap pada saat kita lahir kembali, bagaimana manusia lama kita ikut disalibkan , mati dikuburkan,
kemudian bersama Kristus dibangkitkan menjadi manusia baru.
Alkitab tidak pernah menjelaskan tentang apa yang merupakan darah Kristus bercampur dengan darah manusia.
Alkitab menjelaskan DARAH KRISTUS MENYUCIKAN DOSA DOSA KITA.
Perjamuan Kudus menjadikan peringatan bagi penggenapan Kristus yang MATI BAGI DOSA DOSA KITA, DIMANA SEHARUSNYA KITA LAH YANG HARUS DIHUKUM OLEH ALLAH.
Roti dan Anggur merupakan LAMBANG DAGING DAN DARAH KRISTUS.
Karena kalau kita menganggap itu benar benar daging dan darah Kristus dimana Kristus telah kembali ke Surga, dan tidak lagi melakukan persembahan bagi Allah.
Karena Kristus hanya MELAKUKAN SATU KALI UNTUK SELAMA LAMANYA MENGORBANKAN DIRI, dan pada kedatangan yang kedua kali , TIDAK MELAKUKANNYA LAGI.
Oleh sebab itu , alangkah anehnya kalau kita setiap hari menerima roti hosti di komuni dengan membayangkan ini adalah daging Kristus, sedangkan roti tidak diterima.
Tidak ada satu ayatpun yang mengatakan bahwa kita harus memakan daging dan meminum darah Kristus dengan arti yang sebenarnya.
Barnes’ Notes on the Bible
In membrance of me -
This expresses the whole design of the ordinance.
It is a simple memorial, or remembrancer;
designed to recall in a striking and impressive manner the memory of the Redeemer.
It does this by a tender appeal to the senses - by the exhibition of the broken bread, and by the wine.
The Saviour knew how prone people would be to forget him, and he, therefore, appointed this ordinance as a means by which his memory should be kept up in the world.
The ordinance is rightly observed when it recalls the memory of the Saviour;
and when its observance is the means of producing a deep, and lively, and vivid impression on the mind, of his death for sin.
This expression, at the institution of the supper, is used by Luke Luk 22:19; though it does not occur in Matthew, Mark, or John.
Luk 22
22:13 Maka berangkatlah mereka dan mereka mendapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.
Perjamuan terachir Tuhan Yesus dengan murid2Nya adalah memperingati PASKAH, dimana bangsa Israel telah ditolong oleh Allah keluar dari perbudakan di Mesir.
Juga mulai Perjanjian Baru dengan materai DARAH KRISTUS.
Sedangkan pada PASKAH memakai darah DOMBA, di Perjanjian Lama.