Menurut hematku: ke dua belah pihak sama sama benarnya bagi dirinya masing masing dan bagi kepercayaan nya masing masing…
ga tau siapa yang salah dan siapa yang harus disalahkan…
ga tau siapa yang benar dan siapa yang harus dibenarkan…
untuk itu Yesus berkata:
Yoh 13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
13:7 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”
13:10 Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.”
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.”
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
udah dari sononya memang: gigi ganti gigi dan mata ganti mata…
sakit hati yang mungkin seolah dibuat orang lain kepada kita, kita juga akan membalaskannya, atau mencari cari cara agar bisa membalaskannya… satu ucapan yang menyulut kebencian, kita ingin membalaskan agar ia juga merasakan apa yang kita rasakan akan sakit yang ia telah berikan…
itu yang terjadi, jadi udah karakter manusia itu mengambil gigi yang diambil dan membalaskan saki hati akan sakit hati yang diberi…
kata Tuhan; betul katamu kamu menyebut Aku (Yesus) guru dan Tuhan, membasuh kakimu
jika Yesus aja yang adalah Guru dan Tuhan membasuh kaki murid murid, kenapa sesama murid murid tidak?
itu makanya dikatakan: kelak kita akan mengerti…
yah sperti contoh contoh yang telah terjadi… serang menyerang… kalau di pertemukan… pasti berabe… karena hal sperti ini adalah relung hati tiap tiap pribadi, hal yang paling sensitif dan hal yang paling mempengaruhi…
bisa jadi bukan pemikiran versus pemikiran dalam pendapat yang terjadi…
kebencian demi kebencian pasti di pendam di tiap tiap pihak… dan hal itu tidak akan memberikan damai…
sudah terbukti koq, antara pengikuti Luther dan pengikut Paus saling bantai bantai an, ADA YANG MEMENGGAL KEPALA, ADA YANG MEMBAKAR dan lain sebagainya. Dan hal ini terjdi saling timbal balik diantara ke dua belah pihak…
jadi : betul kata Yesus (ini juga buktinya Ia adlah Tuhan, sebab Ia maha segala tau), kelak akan dimengerti…
kelak kita akan mengerti… kalau tidak bisa mengerti juga… YAH KEADAAN YANG MEMAKSA KITA UNTUK MENGERTI… sperti kisah Luther dan Paus Katolik…
wah ga bisa donk… khan kaum kami yang paling hebat dan paling besar… ga bs begitu…!!
yah harus bisalah, kalau Tuhan saja yang paling benar, malah membasuh kaki, koq manusianya tidak mau saling merendahkan diri…