Kembali lagi ke post sebelumnya,
baptisan tok (hanya baptisan saja) tdk menyelamatkan, namun tanpa dibaptis ya tdk selamat.
begitu keadaan nya bro oda.
Ibarat, ada testing untuk PNS,
syarat IPK 3.6, maka yg IPK 3,5 tdk mungkin bisa jadi PNS, namun yg IPK 4.0 tdk otomatis jadi PNS :cheesy: :cheesy:
seperti itulah, baptisan salah satu syarat yg bersifat mandatory untuk mendapatkan keselamatan.
wilef memberikan jawaban, dimana wilef ada bilang bhw baptisan adalah [bentuk Iman/ ketaatan] dari kedua belah pihak, yakni pihak Gereja yg membaptis dan pihak orang yg dibaptis.
Oke…
dari pihak Gereja yg membaptis —> pihak ini lagi mentaati perintah Yesus untuk melakukan ritual baptisan.
dari sisi “gereja” dan “org yg dibaptis”, baptis adalah bentuk ketaatan sbg bukti iman.
dilain pihak, baptis itu sendiri adalah syarat yg bersifat mandatory untuk mendapatkan keselamatan
NAMUN... pertanyaannya :
di pov Gereja, diketika AKAN membaptis sso ---> eksis ato kagak di pov Gereja orang yg akan mereka baptis ini adalah [b]orang yg sudah percaya Yesus[/b] ---- Gereja percaya bhw orang yg akan dibaptis ini adalah [b]orang yg sudah percaya Yesus[/b] ?
Gereja tdk mempunyai alasan/ dasar untuk mencurigai seseoraang yg mau dibaptis dlm kondidi “tdk percaya”
IMO, jawabannya yg pas adalah : YA eksis ungu.
Dengan demikian secara dari pihak yg akan dibaptis ini, membaptiskan dirinya adalah bentuk iman/ketaatan si orang ybs kepada Yesus. Point wilef masuk, yakni kedua belah pihak taat.
YUP :afro:
TAPI :
kenapa hrs ada 'TAPI" lagi?
begimana itu ceritanya dipendapati oleh pihak Gereja (pov ajaran agama Kristen) bhw [baptisan adalah salah satu syarat keselamatan] ? Sementara diketika akan membaptis ungu - tidakkah dititik point ungu ini konsekwensi logiknya adalah eksis pula di pov Gereja orang ybs itu telah selamat/diselamatkan
kan baru salah satu syarat bro oda, jangan dilupakan bhw masih ada syarat lainnya gitu lho
dan …
syarat lainnya ini apakah seseorang sdh benar-benar percaya dan taat, hanya Tuhan yg berwewenang untuk menentukannya /menghakiminya.
--- Gereja percaya orang ybs itu telah selamat/diselamatkan ? Ini mengacu pada respond aleph di thread satu lagi :
Firman Tuhan bukan saling menggugurkan, namun saling melengkapi.
Nats yg aleph kutip bukan menagnulir Perkataan yg telah diucapkan Yesus pada Markus 16.16, tapi penjelasan yg lebih detail ttg bagaimana keselamatan itu dapat diperoleh.
Jangan Alkitab dianggap sbagai kumpulan Surat kepurtusan, diman Keputusan yg satu menganulir keputusan yg lain.
namun Alkitab hrs diartikan sebagai satu kesatuan yg saling melengkapi.
Coba tanya aleph, berani nggak gerejanya meniadakan baptisan.
Jika berani, ini baru betul konsekuen dan konsisten dan saya angkat jempol atas keberaniannya menentang perkataan Yesus. :mad0261: :mad0261:
tapi saya yakin tdk ada satupun gereja ( Kristen) yg berani meniadakan baptisan.
Perhatikan juga, dgn kata-kata dalam nats yaitu 'akan", bukan “telah” atau “sudah”
Mohon jangan lupa, point saya disini adalah secara dari pihak Gereja, pov ajaran agama Kristen.
Saya kuatir takutnya nanti ada pembaca yg ngerespond kira2 kayak begini : pihak gereja/yang membaptis gak bakalan lah bisa memastikan hal tersebut, emangnya kita bisa lihat hati orang beneran percaya atau kagak? :char11:. Saya sudah paparkan bhw kalimat spt orange adalah pov general ... sedangkan point yg saya maksud disini adalah di pov ajaran agama Kristen (ungu dan ijo). Titik ungu konsekwensi logiknya ijo = bener apa kagak ?
Nah… begimana menurut wilef ?

salam.
menurut wilef
Baptisan adalah salah satu syarat “mandatory” untuk mendapatkan keselamatan