agan-agan semua, bagaimanakah tolak ukur seseorang dikatakan kudus?
tolong kasi jwban, komentarnya ya? tks
sebenarnya sangat susah untuk mengetahui dengan pasti, soalnya tingkat ke-iman-an seseorang itu hanya 3 oknum saja yg tahu :
- Tuhan
- Diri Sendiri
- Iblis
tapi bisa kita lihat dari “buah” yg dihasilkan seseorang, meskipun sangat sulit menilai dari buah-nya, soalnya gak jarang pencuri juga berbuat baik,
nah… rahasianya buah yg benar2 baik (gak munafik) adalah ybs (yang bersangkutan) mengasihi temannya juga musuhnya bahkan orang yg tidak dikenalnya sekalipun, sebab adalah hal yg sulit untuk mengasihi musuh. namun sikap yg seperti itulah yg upahnya besar di Sorga.
Salam
jika memang demikian, bila di bandingkan dengan penjelasan agan, berarti tidak ada donk di dunia ini yang kudus? kecuali Yesus!
memang kagak ada
tapi kita sudah dikuduskan oleh Darah Yesus
Salam
kalau memang sudah dikuduskan knapa orang-orang masih berdosa?
Menurut saya , Alkitab mengajarkan bagaimana caranya umat percaya supaya menjadi kudus, dan acuan teladannya adalah Tuha Yesus Kristus sendiri. Namun tidak ada manusia yang mengetahui seperti apa dan bagaimana betuknya tolak ukur tsb hingga seseorang dikatakan atau medapat status dan predikat kudus.
Hanya Allah semata yang dapat mengetahuinya dan berhak mengatakan seseorang tsb sudah dikatakan levelnya kudus…Itu adalah rahasia Allah…seperti Allah menetapkan Bunda Maria yang mengandung Bayi Tuhan YESUS KRISTUS, BAHWA DIALAH PERAWAN / DARA YANG KUDUS YANG BERKENAN DI HADAPAN ALLAH…
Salam GBU…
yang Kudus adalah roh kita orang percaya.
yg masih berdosa dan harus binasa adalah daging, makanya semua orang harus mati! karena upah dosa adalah maut.
namun zaman nabi2 ada juga yg dikuduskan Tuhan (Henokh dan Elia) “sementara”, kenapa sementara?
karena pada masa antikris nanti, mereka berdua akan diutus kembali dan akan mati, setelah dibangkitkan maka mereka akan memperoleh Tubuh Kemuliaan yang Kudus untuk selamanya.
jangan tanya saya kenapa Tuhan mengangkat mereka (meng-kudus-kan), saya tidak tahu
tapi dari kisah di Alkitab, mereka hidup berkenan di hadapan Allah. nah STANDAR berkenan untuk Tuhan itulah yg saya tidak tahu
BTW. jangan sapa saya dengan “agan”, gak enak trims atas pengertiannya
Salam
kok ga enak? mang napa?
nah itulah yang menjadi permasalahannya, banyak orang yang tidak mengetahui apa itu kudus dan tolak ukurnya, ada orang yang berpikir orang yang kudus adalah orang yang tidak prnah berbuat dosa, ada lagi mengatakan bahwa orang kdus adalah org yang memisahkan diri dan selalu melakukan ibadah. mungkin mnurt saya, kita perlu lebih dalam lagi menggali makna kudus n tolak ukurnya ya?
Mereka sudah tau apa itu kudus, tetapi karena mereka tidak mau disempurnakan makanya bilang Yesus yang menguduskan, lalu setelah itu ga bertanggung jawab atas perbuatan mereka yang tercela, itu salah.
Efesus 5:3
Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
Jadi kudus itu bukan cuma di hadapan Allah saja, tetapi juga harus nampak di hadapan manusia, ini jelas, ga bisa ditawar-tawar lagi.
Salam…
gak akrab soalnya di “kuping” saya :ashamed0004:
tolong define “kudus”
saya dulu ya
Kudus : Suci
kalo anda ?
Kudus = Sempurna
Salam…
spt Yesus…
Naaaahh…jawaban seperti ini yang paling pas… ;D
klo spt rennati pas ngga?
Kita adalah orang kudus. Jika kita baca Alkitab Perjanjian Baru, tulisan para rasul Kristus. Disana sebutan atau panggilan kepada kita bukan orang-orang Kristen, tetapi orang-orang kudus. Julukan Kristiani diberikan oleh dunia kepada pengikut Kristus yang akhirnya menjadi sebuah nama agama. Tetapi para rasul tidak memanggil kita Kristianos, tetapi orang-orang kudus.
Kita disebut kudus, karena kita telah dikuduskan didalam Kristus. Kudus itu artinya dipisahkan, dikhususkan, disisihkan, berbeda dengan kata suci yang artinya bersih, tidak kotor dan sejenisnya. Kita disebut kudus saat kita dipisahkan dari dunia ini dan kita memiliki kewarganegaraan Surgawi. Kudus dan suci sering rancuh sebab didalam arti kudus artinya dipisahkan dari sesuatu yang kotor atau najis, sehingga menjadi bagian yang bersih (suci).
2Korintus 10:3
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi
Sebab kita bukan lagi manusia duniawi, melainkan manusia yang telah ditebus dari dunia ini dan dikhususkan bagi Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Dunia disebutkan sebagai bagian yang gelap, kotor dan saat kita dikuduskan, kita dipasahkan dari dunia untuk menjadi bagian yang suci dan terang. Ini adalah cara berfikir Alkitab dalam memahami kata kudus dan suci.
2Korintus 6:17
Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, Firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
Kita menjadi kudus saat kita tidak hidup cara duniawi, tidak berfikir dan bertindak menuruti nafsu duniawi, saat kita sadar kita adalah milik Allah, bukan milik dunia ini lagi.
Jika kamu ingin kudus, hiduplah sesuai dengan Firman Allah dan ikutilah setiap petunjukNya.
berarti define “kudus” dari dua member ini salah donk :ashamed0004:
tapi lebih mendekati saya ketimbang mas Ren , sabar ya mas
BTW. @Krispus
jika saya mengatakan “pemisahan” terjadi adalah antara daging dan roh bagaimana ?
Salam
berarti define “kudus” dari dua member ini salah donk :ashamed0004:
Kudus = SempurnaSalam…
tapi lebih mendekati saya ketimbang mas Ren
, sabar ya mas
BTW. @Krispus
jika saya mengatakan “pemisahan” terjadi adalah antara daging dan roh bagaimana ?Salam
Mendekati dari mana bro? Istilah Suci dan Kudus saja berbeda menurut bro Krispus, tapi ga pa-pa, kalau meleset bukan dosa juga kok…begitu toh?
Salam…
Mendekati dari mana bro? Istilah Suci dan Kudus saja berbeda menurut bro Krispus,
liat saja penjelasan mas Krispus,
kata “suci” dan “kudus” selalu berdekatan, sedangkan “sempurna” kagak ada sama sekali
nih buktinya :
Ini adalah cara berfikir Alkitab dalam memahami kata kudus dan suci. <---- berdekatan
begitu pula dengan makna “Kudus” mengarah/menuju pada “suci”
Nih :
kita dipisahkan dari dunia untuk menjadi bagian yang suci dan terang.
tapi ga pa-pa, kalau meleset bukan dosa juga kok…begitu toh?
iya bro, gak pa-pa kok,
tapi tetap saja, yang lebih mendekati adalah saya
Salam