Bapa Putra dan Roh Kudus.
Sebelum kita kupas topik tsb di atas , kita perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa; alam tempat kita hidup ini adalah alam sementara, itu artinya bahwa alam ini ada masa keberadaannya suatu saat ketika masa itu dilampaui pastilah alam ini tidak ada lagi di tempatnya.
Allah yang maha kuasa adalah pribadi yg kekal tdk terbatas oleh demensi ruang dan waktu, dan Dia juga yg awal dan yang akhir , artinya sekalipun bumi tempat kita tinggal ini telah tiada Allah tetap ada.
Kalau bumi tempat kita berada ini adl alam sementara , maka makhluk yg ada di bumi ini juga adl sementara ( hanya ada ketika alam sementara ini ada), kalau Allah adl kekal maka manusia yg diciptaNya tinggal di bumi ini juga adalah bukan untuk tujuan akhirNya alias hanya sementara singgah untuk selanjutnya berada pada alam kekal ( tempat Allah berada), Tapi bagaimana mungkin makhluk sementara ini bisa berada di alam kekal yg tdk dibatasi oleh ruang dan waktu , kan pastilah tdk cocok makhluk dari alam sementara ini untuk hidup di alam kekal ?, mk kesimpulannya adl bhw roh dari manusia itulah yg akan sampai kea lam kekal dan pastilah roh manusia itu bukan produk alami dari alam sementara ini artinya roh manusia itu haruslah produk alam kekal yg memang ditaruh Allah untuk ada dalam tubuh jasmaniah manusia untuk sementara waktu merantau/menumpang di alam sementara ini guna tujuan tertentu dari Allah yg memang telah direncanakannya sejak sebelum alam sementara ini dibentuk.
Zak12:1 Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
Pengk12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Yer1:5 “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
Lalu tujuan sementara waktu dalam alam sementara ini apa?.
Kalau kita pelajari dari alkitab bahwa alam kekal itu tdk terbatas oleh waktu artinya kapanpun selama keberadaannya akan tetap datar grafiknya /tdk ada perubahan /penghuninya tdk semakin tua atau semakin banyak atau semakin pintar atau semakin bodoh/ steady , tetapi tdk demikian dg alam sementara ini di alam sementara ini ada lahir ada mati ada muda ada tua ada pandai ada bodoh dst, jadi tujuan sementara dari Allah melewatkan roh manusia miliknya ini di alam sementara adalah pertumbuhan sebab pertumbuhan ini tdk ada di alam kekal.
Rom8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
1Pet1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Ibr5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
2Pet3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya
Kalau tujuan sementara Allah akan manusia milikNya itu adl pertumbuhan ( jelas terlihat bhw ;manusia itu awalnya tdk tahu membedakan antara baik dan jahat), lalu apa tujuan akhir Allah akan penciptaan manusia milikNya ini?.
Memuliakan Allah : mulut dan hati manusia itu mengatakan bhw kemuliaan itu hanya untuk Allah saja.
Yes43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!
Ef1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Kalau tujuan akhir tersebut (memuliakan Allah) bisa dicapai dengan sederhana tanpa melewatkan ke alam sementara ini , tentulah cara yg paling sederhana itu yg di tempuhNya, tapi ternyata hanya dg melewatkan ke alam sementara ini lah satu satunya jalan shg tujuan akhir tsb tercapai.
Untuk manusia itu bisa memuliakan Allah , manusia itu harus sampai kepada mengerti bahwa selamat itu (hidup di alam kekal bersama Allah) adalah anugerah Allah saja.
Kalau selamat = anugerah Allah saja, maka manusia itu harus mengerti dan mengamini bhw dirinya dg upaya seperti apapun baiknya tdk akan dapat mencapai selamat.
bersambung…