IMO, kalimat ayat diatas ambigu. Tidak bisa diketahui yang mana yang perihal “ragu2” tsb, karena bisa misal spt sbb :
A. Ragu2 antara ikut menyembah ato kagak. So, mereka tidak menyembah.
B. Ragu2 apakah itu bener Yesus yang ada disitu. So, mereka tidak menyembah.
C. Ikut menyembah, namun didalam hati mereka ada keragu2an.
Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi”.
Kalo menurut saya pribadi, saya memilih yang A.
However, setelah mendengar kalimat merah - saya rasa kelompok yg ragu2 tsb tidak ragu2 lagi menyembahNya karena menurut saya adalah termasuk jagoan apabila kelompok yang ragu2 tsb tetep aja berkacak pinggang setelah mendengar kalimat merah. :cheesy:
ayat ini terjadi sebelum Pentkosta/dimulainya zaman PB, setelah Pentakosta tidak ada satu ayat pun tertulis menyembah YesusIMO, jangan jauh2 dulu ke frame waktu Pentakosta. Dari kisah itu sendiri, sikonnya bisa diketahui spt sbb :
- Ada Yesus
- Ada murid2 yang menyembahNya
- Tidak ada Yesus bilang : Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksianKu (Yesus) . Sembahlah Allah! Karena kesaksianKu (Yesus) adalah roh nubuat.
IMO, istilah [Alfa Omega] sulit untuk dikenakan ke entitas lain.
Wahyu 1:8
I am the Alpha and the Omega," says the Lord God, "who is, and who was, and who is to come, the Almighty
Disini nggak jelas siapa itu yang ngomong.
So, anggep aja itu Allah (bukan Yesus) yang ngomong
.
.
.
however,
Wahyu 20:12
Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Kosakata [aku] pada kalimat merah menuntun ke kesimpulan bhw [aku = Yesus].
So, yang bicara di ayat 12 itu adalah Yesus.
Wahyu 20:13
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.
Nah, kalo kalimat di ayat 12 dan 13 adalah kesinambungan yg dengan demikian yang ngomong di ayat 13 itu ya masih Yesus juga … maka [aku = Yesus = Alfa Omega].
Wahyu 1:17
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati
Tidak jelas dalam rangka apa si penulis tersungkur, karena tidak seperti di ayat lainnya - penulis ada menambahkan keterangan selanjutnya berupa kalimat “untuk menyembah dia” —> Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia
Pada asumsi di ayat 17 si penulis tersungkur dalam rangka menyembah, maka tidak terbaca adanya penolakan dari entitas terkait - yang ada : Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup
Kalimat [Aku telah mati] menuntun ke kesimpulan yang ngomong itu Yesus.
Anyway, keterangan penulis selanjutnya yg berupa kalimat “sama seperti orang yang mati” di ayat 17 —> menuntun ke kesimpulan [boro2 mikir utk nyembah, ini mah udah duluan keburu amsiong ngliat entitas tsb].