Beberapa orang Kristen lebih ber-iman kepada gerejanya, dari pada kepada Yesus.
Itu masalah terbesar dalam gereja masa sekarang.
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:37-39)
Tetapi orang malah lebih mengasihi gerejanya daripada sesamanya.
Kesukaan orang dapat dilihat dalam cara orang membelanjakan uang. Demikian, tidak sedikit orang yang terjebak karena kesukaan / hobi yang memerlukan uang tidak sedikit.
Demikianlah juga dalam gereja. Hampir semua orang ikut memberi persembahan, dan ada yang memberi uang yang tidak sedikit, tetapi sedikitlah orang yang rela membantu sesamanya yang dalam kekurangan, sehingga dalam gereja dilihat perbedaan antara orang kaya dan orang miskin yang sama besar, kalau tidak lebih besar, daripada yang dilihat di luar gereja. Misalnya ada orang yang mampu ikut perjalanan 3 minggu ke tanah suci, sedangkan ada orang yang tidak mampu bayar transportasi sampai lapangan terbang, dan orang terakhir ini yang dihina dalam gereja.
Demikian juga, selain dari masalah uang, ada orang yang membantu dalam gereja, tetapi waktu di luar gereja, tidak mau membantu sesamanya, bahkan dalam hal sekecil membantu dalam transportasi ke gereja, dan orang yang suka membantu justru adalah orang yang tidak mampu itu…
Saya pernah membaca kisah seorang yang dicuri tas tangannya, kaget mengetahui bahwa amplop sumbangan yang telah disiapkan dalam tasnya dikirim ke gerejanya oleh pencuri. Pencuri itu tidak mau mencuri Allah, jadi kirim amplop ke gereja, namun mencuri orang, tidak tahu bahwa mencuri orang sama dengan mencuri Allah…
Tidak percuma ada tertulis:
“Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” (Matius 25:41-46)