Banyak sekali, kaum Protestan yang meyakini bahwa Henokh dan Elia sudah berada di Surga sebelum kedatangan TUHAN!! Namun benarkah demikian?
HENOKH
ELIA
Adanya beberapa pandangan perihal Henokh dan Elia, disebabkan bahwa Kitab Suci tidak secara rinci mengisahkan bagaimana pengangkatan itu jika dikaitkan dengan fakta bahwa Tuhan YESUS yang membuka pintu surga belum turun ke dunia pada saat itu. Sejauh yang saya ketahui, belum ada pengajaran yang sifatnya definitif dari Magisterium Gereja Katolik tentang hal Henokh dan Elia. Namun pada prinsipnya, meskipun dikatakan bahwa Henokh “diangkat” oleh Allah (Kej 5:24), dan Elia “diangkat ke surga” (1 Raj 2:11) namun “surga” di ayat- ayat ini bukan untuk diartikan kondisi persatuan dengan Allah di mana manusia memandang Dia dalam keadaan yang sebenarnya (1 Yoh 3:2)
Mengapa?
Karena Tuhan YESUS sendiri mengatakan demikian:
“Tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.” (Yoh 3:13)
Ayat ini mengatakan ‘tidak ada seorangpun’, berarti tidak juga Henokh ataupun Elia yang telah naik ke surga. Maka ayat ini sejalan dengan ajaran Rasul Paulus yang mengatakan bahwa Tuhan Yesuslah “yang sulung, yang utama dari segala yang diciptakan,…… dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan Diri-Nya…, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib KRISTUS.” (Kol 1 :15-20). Kita ketahui bahwa pada saat Henokh dan Elia “diangkat” tersebut, Tuhan YESUS belum datang ke dunia, dan belum bangkit dari kematiannya di kayu salib, sehingga pintu surga belum terbuka bagi manusia. Bahwa setelah YESUS bangkit dari mati, maka Ia membawa serta semua jiwa orang benar ke surga, maka baru pada saat itulah semua orang beriman dapat bersatu dengan Allah dan memandang Allah dalam keadaan yang sebenarnya (1 Yoh 3:2).
Henokh dan Elia tidak mengalami kematian, tetapi YESUS mengalami kematian
Sedangkan Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia dalam rupa YESUS mengalami kematian, apa lebihnya ciptaa-Nya yaitu Henokh dan Elia yang tidak mengalami kematian? Hal ini terkait dengan tugas perutusan ke dua nabi tersebut nantinya pada akhir Zaman.
Bila kita membaca Ibrani 9:27 disitu tertulis, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi”. Bila Henokh dan Elia nantinya tidak mati, maka Ibrani 9:27 tersebut menjadi gugur. Padahal kita tahu bahwa Firman Allah itu benar dan kekal, tidak dapat digugurkan oleh apapun juga, apalagi cuma teori buatan manusia. Jadi prinsipnya, semua manusia harus pernah mati, tanpa kecuali. Lalu kapan Henokh dan Elia akan mati?
Silakan baca Wahyu 11. Disitu Tuhan akan mengirimkan dua saksi yang akan meneguhkan Firman Allah. Dan menurut tafsiran saya, dua saksi itu adalah Henokh dan Elia. Kita lihat saja nanti faktanya. Dengan hadirnya kembali Henokh dan Elia menjadi saksi KRISTUS, lalu telah dinubuatkan bahwa mereka akan mati 3,5 hari lamanya dan kemudian dibangkitkan oleh Allah. Dengan demikian genaplah nats Ibrani 9:27 bahwa semua manusia (tanpa kecuali) akan mengalami kematian.
Henokh dan Elia memang dari semula telah dipilih Allah untuk tugas ini (menjadi saksi di akhir jaman), oleh karenanya mereka diangkat hidup2 ke surga bersama tubuh fisik mereka., dan nantinya akan dikirim kembali ke dunia dan akan mengalami kematian fisik.
Salam