sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Abraham_Alex_Tanuseputra
Pada tahun 2012,
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra mengundang Pastor Benny Hinn untuk hadir di KKR
yang berlangsung di Graha Bethany Nginden, Surabaya.
Pada tahun yang sama diwariskanlah TAHTA penggembalaan Gereja Bethany Graha Bethany Nginden Surabaya kepada Putra pertamanya (anak ke dua) Pdt. David Aswin Tanuseputra
(sekaligus menjadi Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia).
Tindakan Pdt Alex ini dianggap licik sehingga menimbulkan kegelisahan besar didalam organisasi GBI Bethany
karena pengangkatan Pdt Aswin dilakukan tanpa melalui persetujuan rapat besar Majelis Umum,
melainkan berdasarkan keputusan dewan Rasuli yang statusnya disengketakan.
Dewan rasuli adalah Pdt Alex Tanuseputra sendiri.
Karena sengketa masalah ini dan banyak bukti2 penyelewengan keuangan,
pada bulan February 2013 Pdt Alex Tanuseputra resmi diadukan kepengadilan pidana dan Perdata
dengan tuduhan penggelapan aset dan keuangan GBI Bethany yang jumlahnya mencapai Rp 4,7 Triliun.
Dana ini tidak dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak organisasi dan
ada indikasi kuat bahwa sebagian besar dari dana tersebut dipergunakan untuk keperluan pribadi.
Sudah lama diketahui umum bahwa Pdt. Alex memiliki sejumlah asset dan barang mewah bernilai hingga puluhan milyar.
Keluarga
Pdt Alex menikah dengan Yenny Oentario pada 23 Februari 1963. Pasangan ini dikaruniai 3 orang anak, yaitu Pdt. Hanna Asti Tanuseputra atau Hanna Hadisiswantoro, Pdt. David Aswin Tanuseputra, dan Andreas Tanuseputra. Putrinya, Hanna menikah dengan Pdt. Dr. Yusak Hadisiswantoro, MA. Dari putri pertamanya, Pdt Alex mendapatkan tiga cucu, dari putranya yang kedua mendapatkan dua orang cucu, dan dari putra yang ketiga adalah tiga orang cucu. Ketiga orang anak dan menantu Pdt Alex terlibat aktif dalam Gereja Bethany. Sandra Angelia adalah salah seorang cucunya yang kemudian terpilih menjadi Miss Indonesia 2008.
Sandra sekolah di Perth sejak SMP di St Hilda’s Anglican School for Girls, Mosmon Park, Western Australia, sekolah khusus perempuan yang exclusive.
Biaya pertahun untuk overseas sudent rata2 A$20.000,
Sandra menghabiskan 4 tahun di St Hilda’s. Kemudian meneruskan ke UWA (University of Western Australia) bagian Architecture.
Biaya setahun jurusan Architecture pada tahun 2003-2008 rata2 adalah A$24000,
Sandra menghabiskan 5 tahun di UWA.
Banyak masyarakat Indonesia maupun Australia yang terheran2 karena keluarga pendeta dari “Third World” sanggup mengeluarkan dana sebesar itu hanya untuk sekolah. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah lama mensinyalir Pdt Alex mempraktekan penggelapan dana perpuluhan gereja Bethany untuk keperluan pribadinya, indikasi2 gaya hidup mewah yang dinikmati anggota keluarga Pdt Alex merupakan salah satu penyebab Pdt Alex Tanuseputra diadukan ke polisi pada february 2013 dengan tuduhan penggelapan dana gereja sebesar Rp 4,7 Triliun.