Lhoh, itu Islam → Kristen → Islam.
Yang ditanyakan: Kristen → Islam → Kristen.
Kupikir, contoh perpindahan anutan yang dimaksud judul trit, tidak sama dengan contoh yang @roderick kemukakan, Nur Afni Oktavia.
Tapi memang, @Sotardugur Parreva sependapat jika seorang yang membelot dari Kristen, mengikut selain Kristus, kemudian kembali mengikut Kristus, orang itu akan diterima dan dirayakan gegap gempita. Seperti yang ada diceritakan di Injil, perayaan terhadap pulangnya anak yang sempat dipandang sebagai “anak hilang”.
Tapi, itu kalo sekali. Kalo lebih dari sekali, belum pernah kucermati. Namun, lamat-lamat terngiang di ingatanku, hanya sekali pembelotan saja yang dapat dipandang sebagai “ketidaktahuan”. Jika lebh dari sekali, itu mah sudah memandang pengikutan terhadap Tuhan dan Juru Selamat sebagai mainan saja. Yang menganggap penyelamatan diri sebagai suatu mainan belaka, menurut pendapatku, patut juga diselamatkan, tetapi ditempatkan pada tempat yang paling terpencil, meskipun tetap selamat.
Salam damai.