Salam damai sejahtera di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Saya tidak tahu apakah Topik ini sudah berada di Thread yang benar, namun mohon kepada Mod sekiranya dapat meletakkan / memindahkan topik ini di tempat yang seharusnya.
Saya seorang kristen yang bisa dikatakan, Dapat anugrah sejak lahir alias kristen sejak lahir. Ke Kristenan saya tidak memihak ke pada salah satu bidang Theologia yang banyak kita jumpai. Bisa dikatakan pemahaman saya atas Ilmu ke Kristenan masih sangat rendah, dan mungkin bagi segolongan Kristen scholar mengatakan saya Kristen salah arah atau linglung. Para netter FK mengatakan saya kristen kopas.
Baiklah…
Awalnya, semua yang menjadi bahan share saya kepada teman2 di forum ini adalah, berlatar belakangkan kejadian yang saya alami beberapa waktu lalu.
Saya mempunyai teman kecil yang kita tumbuh bersama sejak SMP. Setelah beberapa puluh tahun, kami ber dua akhirnya berkeluarga/menikah dan mempunyai anak. Kita berdua tinggal di daerah yang sama dan bisa dikatakan bertetangga. Yang saya kagumi dari Beliau adalah dia selalu berusaha untuk hidup dalam iman yang bertumbuh. Hal ini dibuktikan dari kata kata yang dia sering ucapkan selalu mengarah kepada penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Dalam pesan2 singkat/sms juga demikian, kata2 “Tuhan yesus memberkati” dan sejenisnya selalu saja di tampilkan. Begitu juga dengan Sosial networknya, update status yang ditulis hampir semua kata2 bijak rohani.
Beliau bekerja di suatu pedalaman di salah satu pulau terbesar di indonesia. Secara materi penghasilannya sangatlah besar. Saya sering diskusi dengan beliau, kenapa bekerja begitu jauh dari keluarga dan tempatnya pun terpencil. Dia mengatakan tuntutan akan anak sangatlah besar (beliau mempunyai seorang anak). Dia mengatakan bahwa dia harus mempersiapkan tabungan setidaknya Rp 600jt untuk bekal anaknya kuliah kelak.
Lalu saya pun menanggapi, “kan kita dipelihara oleh Bapa di Sorga, kenapa kita harus ragu…”. beliau pun menanggapi bahwa kita tidak bisa mengharapkan hanya dengan iman saja, namun dengan bekerja. Itulah hal yang saya ingat pernah kami diskusikan yang saya pikir benar juga, dan kenapa saya sampai saat ini tenang2 saja tidak memikirkan ke dua anak saya. Jika mengikuti polanya nya teman saya itu, maka saya harus mengumpulkan tabungan setidaknya 1.2 M rupiah. Saya jadi kelimpungan sendiri.
Singkat cerita teman saya tersebut meninggal dalam kerja. Informasi yang didapat sangat tidak akurat dan berjenis – jenis, ada yang bilang beliau terkena penyakit jantung karna meninggalnya pun mendadak, paru2 karna beberapa hari sebelum meninggal dia mengeluh pada pernafasan dll.
Tibalah saya pada pembacaan Alkitab, Kis 5:1-11 tentang Ananias.
Kisah 5:1-11
5:1 Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah.
5:2 Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
5:3 Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.”
5:5 Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu.
5:6 Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.
5:7 Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi.
5:8 Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.”
5:9 Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.”
5:10 Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya.
5:11 Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
Jika saya mencoba memahami kisah Ananias ini, saya menyimpulkan bahwa pemberontakan kita terhadap Roh Kudus atau mencobai Roh Kudus itu sendiri, Adalah suatu Kesalahan yang sangat Fatal. Jika saya coba dengan mencocokkan kisah teman saya diatas, dengan penghasilan yang begitu besar pasti ada saat saat tertentu dimana dia mencobai Roh Kudus.
Jika ada kiranya teman2 yang mau memberikan masukan/pengertian atas kisah tersebut, saya dengan senang hati untuk pembelajaran kita bersama.
Blessing