shaloom…
sebelumnya mungkin sudah banyak dibahas mengenai ini, namun kembali saya ingin berbagi wawasan kepada mereka-mereka yang mau menggunakan akal sehatnya dan kebaikan budinya untuk menambah wawasannya, dan kembali menelaah apa yang pernah didengarnya tentang asal-usul gereja katolik, yang sudah jelas hanyalah sebuah teori konspirasi tak berdasar, dan tak logis.
berikut saya kutipkan tulisan yang sudah cukup mapan dan kredibel dari katolisitas.
[b]
- Gereja Katolik baru lahir di zaman Raja Konstantin?[/b]
Gereja Katolik sudah ada sebelum Kaisar Konstantin. Sebutan “Katolik” untuk Gereja sudah mulai dikenal di zaman abad- abad awal, jadi bukan baru ada pada abad ke-4 di zaman Kaisar Konstantin. Untuk mengetahui kebenaran tentang hal ini, seseorang perlu mengetahui terlebih dahulu sejak kapan istilah “katolik” itu mulai dipakai dalam kesatuan dengan istilah Gereja.
Istilah ‘katolik’ bukan istilah baru, karena sudah dikenal sejak zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman Kristiani, bahkan pada jaman para rasul. Kis 9:31 menuliskan asal mula kata Gereja Katolik (katholikos) yang berasal dari kata “Ekklesia Katha Holos“. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan ROH KUDUS; Di sini kata “Katha holos atau katholikos; dalam bahasa Indonesia adalah jemaat/ umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan damai.
Namun istilah ‘Gereja Katolik’ resmi dikenal dan digunakan sebagai nama/ sebutan Gereja pada awal abad ke-2 (tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat di Smyrna 8, untuk menyatakan Gereja Katolik sebagai Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus, untuk membedakan umat Kristen dari para heretik pada saat itu yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma menjadi manusia, yaitu heresi/ bidaah Docetism dan Gnosticism. Dengan surat ini St. Ignatius mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang diajarkan oleh Kristus. . Demikian kutipannya:
“…Di mana uskup berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik.” (St. Ignatius of Antioch, Letter to Smyrnaeans, 8)
Sejak saat itu Gereja Katolik memiliki arti yang kurang lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, yaitu bahwa Gereja Katolik adalah Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus; namun sebenarnya asal usul Gereja Katolik tetaplah adalah Gereja yang satu dan sama, yang didirikan Kristus di atas Rasul Petrus yang resmi dilahirkan di hari Pentakosta sekitar tahun 30.
Judul Topik saya edit karena bukan berisi pertanyaan.