Jadi apa maksudnya hidup dibawah kasih karunia (tanpa kata hukum)? Bahwa kita dibenarkan bukan karena melakukan sebuah prosesi keagamaan, melainkan kerena iman (Gal 2:16) dan melalui iman itu kita menerima anugrah dan rahmat dari Allah didalam Yesus Kristus.
Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”
Mengapa harus ada kata “bukan hasil usahamu dan pekerjaanmu” dan disertai juga kata “jangan memegahkan diri”? Sebab banyak orang berangagapan dibenarkan kerena melakukan sesuatu sesuatu hukum Taurat, padahal tidak seorangpun dibenarakan Allah karena melakukan perintah-perintah dan larangan dalam hukum Taurat, sebab saat ia melanggar satu perkara saja, maka ia bersalah atas seluruhnya (Yak 2:10). Galatia 3:12, menyatakan bahwa “dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.” Jadi kalau dulu mereka dapat dibenarkan kerena melakukan perintah-perintah agama, maka sekarang didalam Kristus, kita dibenarkan kerena iman bukan karena ritual agama. Tetapi bukan sembarang iman, sebab iman tanpa perbuatan iman adalah iman yang tidak berarti. Perbuatan iman itulah yang melahirkan buah-buah, karena Allah itu adalah kasih, maka buah pertobatan adalah perbuatan kasih dan mereka yang tinggal didalam Allah memiliki kasih Allah yang memancar keluar dalam perbuatan, sikap dan perkataan. Kasih inilah yang disebut kegenapan hukum Taurat. Maka tepatlah nubuat para nabi.
Yeremia 31:31-34
[i]"Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah Firman Tuhan, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah Firman Tuhan.
Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah Firman Tuhan: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah Firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."[/i]
Yehezkiel 36:25-28, babtisan air sebagai tanda (Luk 16:16) dimulainya perjanjian baru itu menyebutkan tentang hati yang baru dan tentang Roh Allah yang akan diam didalam kita, agar kita menuruti hukum-hukum Allah, bukan lagi hukum berupa perintah jasmani (hukum Taurat) tetapi hukum Allah yang telah disingkapkan. Kita menyebut dengan istilah hukum Kasih (didalamnya adalah penggenapan hukum Taurat). Dekalog adalah sebagian dari perintah Taurat, dan kita genapi dalam hidup kita bukan sebatas perintah jasmani, tetapi sampai dalam hati dan sampai mengalami perubahan hidup, dimana hidup kita adalah gambaran Firman Allah.