bro, masalahnya adalah bro mengklaim sepihak bahwa bro dan kaum bro SSY mengenal Tuhan Allah, dan juga mengklaim sepihak bahwa orang Kristen (apapun) adalah sesat.
Tetapi kami sadar bahwa apa yang bro aju-ajukan itu semua adalah klaim, bahkan lebih parah adalah ALTERATION dari Kitab Suci, artinya Kitab Suci dipahami sesuka atau lebih tepat Kitab Suci dicocokkan dengan pemikiran kalian.
Padahal seharusnya Kitab Suci itu menjadi PENGUJI BAGI DIRINYA SENDIRI.
Sedangkan sudah nyata bahwa bagi kaum kalian SSY, KITAB SUCI diuji oleh pikiran kalian.
Jadi menurut saya yang lebih tepat masuk golongan “Orang Bijaksana” dalam kritikan nabi Yeremia itu adalah nabi-nabi kalian yang benar-benar MENINGGIKAN DIRI DENGAN PIKIRANNYA, dan Kitab Suci diterjemahkan berdasarkan tafsiran otak mereka.
Padahal jika bro boleh jujur mengakui, ahli Alkitab baik dari kalangan Protestan maupun Katolik dalam menterjemahkan Alkitab menggunakan pendekatan yang terbuka, secara sehat dapat dipertanggungjawabkan karena terbuka dihadapan semua orang Kristen lainnya, sehingga setiap saat terbuka untuk perbaikan, atau pengayaan.
Sedangkan SSY semuanya ditutup dan dikurung dalam pemikiran “nabi-nabi” kalian.
Bung, kalo kemana-mana make kacamata Rayban, maka jangan katakan setiap saat selamat sore kepada semua orang yang anda jumpai, meskipun cuaca cerah di siang bolong.
Cobalah sekali-kali buka kacamata dan sapa selamat pagi seorang kawan yang lagi jogging pagi. Biar hidup itu tidak melulu dilihat dari kacamata kalian yang berwarna coklat itu.
Siapa yang mengklaim sepihak?
Apakah saya (tulisan saya) tertutup untuk saudara kritisi?
Apakah saya tidak menjelaskan semua apa yang telah saya tulis?
Dimana letak sepihaknya saya yang saudara tuduhkan itu?
Perlu saudara ketahui, saya tidak berada pada satu denominasi ‘Gereja’ manapun termasuk SSY yang saudara tuduhkan.
Oke, jadi bro nggak mewakili SSY???
Sebenarnya yang saya maksudkan dengan bro mengklaim adalah klaim bersama SSY.
jadi jangan GER bahwa tulisan ini melulu tentang bro, tetapi lebih pada kelommpok SSY
Lho, anda juga mengkalim atas nama Tuhan, mengatakan kelicikan pikiran saya menghinakan Dia. Apa dasarnya ???
bukankah yang menghina Tuhan adalah mereka yang tidak mengaku Yesus Kristus sebagai Tuhan??? Yang merendahkan Anak Allah sebagai Mahkluk Ciptaan?
Tidak masuk akalnya siapa?
Bukankah sudah jelas ditulisan saya menunjuk pada “pengakuan saudara”
Masalahnya, saudara tidak teliti membaca.
Saya mengatakan seperti itu untuk membuktikan, apakah sungguh-sungguh sudah benar anggapan saudara terhadap Yesus Kristus?
Jika sudah sungguh-sungguh benar anggapan saudara terhadap Yesus Kristus, seharusnya saudara tidak menghindar dari pertanyaan saya selanjutnya. (apakah Tuhan itu?).
Tapi rupanyakan saudara menghindar.
Saya tidak sama sekali meragukan-Nya; yang saya ragukan adalah saudara dalam pengakuan saudara.
Kalau saya boleh tahu, seperti apakah gambaran seseorang yang telah mengenal Tuhan?
Apakah pertanyaan seperti itu dapat menentukan seseorang, apakah ia putih, hitam atau abu-abu?
perasaan … dulu2 ini topik pernah saya bahas juga berdasarkan telaah naskah asli bhs Yunani-nya deh!
kok masih ngotot ngomong yg gak karuan seh?
coba deh cari thread itu!