tolong bantuin pr ku abang/kakak… mengapa Gereja dan pemerintah sulit untuk saling membantu mewujudkan kerajaan Allah ? apa yg salah ? bagaimana cara memperbaikinya?
Tujuan gereja ialah masalah kerohanian, bagaimana hidup kita selanjutnya setelah kita mati, supaya roh kita selamat, sekalipun kita harus menderita, berupa sakit atau mati sebagai martir dijadikan mangsa singa dsb.
Tujuan pemerintahan ialah masalah duniawi, bagaimana kita bisa hidup makmur dan tidak menderita, berupa kemiskinan, sakit penyakit, dalam keadaan ketakutan karena adanya penindasan dari pihak lain dsb.
Jadi tujuan gereja dan pemerintah sudah berbeda.
Cara memperbaiki sudah digariskan oleh proklamator Bung Karno dan Hatta, yaitu “Pancasila” dengan bineka tunggal eka serta UUD 45.
Banyak orang Kristen beranggapan bahwa kaisar Constantine yang menyesatkan gereja yang benar yang didirikan oleh Yesus, sehingga gereja katolik dianggapnya sesat dan dengan munculnya Martin Luther, mereka percaya bahwa dia adalah bapa reformasi yang telah meluruskan yang sesat itu dan dikembalikan kepada jalan yang benar berdasarkan Sola scriptura.
Dengan pendapat tsb. pertanyaannya:
Sekalipun gereja bisa berkembang dengan pesat, buat apa berkembang kalau yang ditaburkan adalah lalang, yang menyesatkan dan bukan gandum ?
Menanggapi motto yang anda tulis diatas, saya ingin tahu apakah anda konsekuen atau tidak !
Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Martin Luther yang menulis buku “On the Jews and their lies”. dimana isi buku tersebut yaitu menganjurkan kepada pemerintah yang akan datang agar umat Yahudi dibantai dan dirampas harta bendanya. Ternyata anjuran itu oleh Hitler dilaksanakan, terbukti dengan awal terjadinya hollocaus dimana 6 juta manusia menjadi korban, yang dikenal dengan nama “Kristallnacht”, terjadi tepat pada malam ulang tahun Martin Luther yaitu 10 Nopember 1938.
Anda katakan didalam motto anda, bahwa tanpa ada cinta kasih seperti yang dilakukan oleh Martin Luther, maka dapat dipastikan ajaran itu bukan dari Tuhan, karena Tuhan adalah Kasih.
Renungkan ucapan saya diatas, untuk keselamatan anda sendiri.
Saya setuju buku yang diterbitkan Luther bukan kasih.
Jadi semestinya anda setuju bahwa penjualan surat penghapusan dosa oleh gereja Katolik saat itu bukan kasih? anda setuju kalau Paus menerapkan larangan menikah padahal dia sendiri menikah itu bukan kasih? Anda setuju kalau perintah untuk membunuh Luther yang dikeluarkan negara itu bukan kasih?
itu baru 3, ada puluhan yang bisa membuktikan kalau gereja katolik pada jaman itu bukan Kasih, alias bukan Tuhan yang menjadi utama.
Ambillah positifnya saja dari sejarah, supaya kedepannya jangan terulang lagi, saling merendahkan diri dan mengampuni, itu baru kasih, sama-sama punya salah ngapain nunjuk salah orang lain… apa itu kasih?
Jadi semestinya anda setuju bahwa penjualan surat penghapusan dosa oleh gereja Katolik saat itu bukan kasih? anda setuju kalau Paus menerapkan larangan menikah padahal dia sendiri menikah itu bukan kasih? Anda setuju kalau perintah untuk membunuh Luther yang dikeluarkan negara itu bukan kasih?
Pasti anda cuma dengar dengar dari kotbah pendeta anda, ya?
Coba chek and reheck.
1 . Mengapa kaisar Constantine baru mau di Baptis dan ikut/makan perjamuan kudus menjelang akhir hayatnya??
2. Apakah pada waktu itu seluruh masyarakat Roma memeluk agama Kristen (Khatolik) agar hubungan mereka dengan ALLAH dan kehidupan rohani mereka semain baik??Atau suatu euforia semata…
Kemungkinan yang paling parah, Kaisar Constantine melegalkan Kristen untuk menjadi salah satu agama yang resmi di Roma agar kekuasaannya tidak terguncang dan dia tetap dapat berkuasa sampai akhir hayatnya…
Pada kesimpulannya, saya berpendapat, semuanya itu bukan faktor dominan dari si Kaisar ataupun agama Kristen telah menjadi agama yang dominan dan telah menjadi besar pada waktu itu…Itu semua tergantung pada kita sendiri dan terutama pada kerja ALLAH yang memanggil orang-orang yang rindu untuk mengenal, bersekutu denganNYA dan mencari kebenaran yang berasal hanya dariNYa semata…
Masalah bukan ada kelebihan atau kekurangan pada manusia,
Masalahnya Constantine dan Martin Luther itu menyesatkan atau tidak, sebab dia yang selama ini diikuti oleh orang banyak.
Masalahnya yang dia taburkan itu gandum atau lalang.
Kalau ternyata yang ditaburkan lalang, berarti kita yang mengikuti mereka akan tersesat semua.
Hal ini yang perlu diketahui dengan jelas dan pasti !
Betul yang anda katakan, bahwa yang dilakukan oleh Martin Luther bukan kasih dan yang dilakukan oleh paus juga bukan kasih, atau mungkin masih banyak lagi paus, uskup atau pastor yang perbuatannya bukan kasih.
Masalahnya ialah perbuatan paus, uskup atau beberapa pastor yang bukan kasih itu, tidak dapat disimpulkan bahwa gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri adalah sesat, karena Yesus adalah kasih.
Kesalahan atau perbuatan yang salah dari beberapa orang anggota gereja, tidak berarti bahwa gereja tsb adalah sesat.
Sedangkan kalau yang dilakukan Martin Luther bukan kasih, maka perlu diwaspadai apakah gereja hasil reformasi dari Martin Luther itu tidak dimanfaatkan oleh iblis untuk menjauhkan dari tuaian Yesus.
Berarti yang Martin taburkan bukannya gandum akan tetapi lalang, dimana gandum dan lalang hidup didalam ladang yang sama dan mendapat air dan pupuk yang sama, berupa Firman Allah.
Makanya, kalau pengikut mereka banyak, nasehatkanlah mereka untuk jangan mengikuti manusia.
Karena manusia itu penuh kekurangan, baik konstantin, Luther maupun Paus.
Jadi kalau ada ajarannya yang baik bisa kita teladani, kalau ada yang sesat kita tidak ikut tersesatkan.
Anda betul, 100% benar.
Jangan mengikuti manusia, sebab constantine, Martin Luther maupun paus Leo X, penuh dengan kekurangan dan bisa salah.
Maka dari itu saya pilih gereja katolik, yang didirikan oleh Yesus sendiri, yang sampai sekarang tetap satu, sekalipun telah mengalami dan digoncangkan oleh banyak hal, tetap saja satu tidak berubah.
Kalau gitu harusnya pilih ikut Yesus dong mbah, yang sampai sekarang tetap tidak berubah.
Yang tetap dan tidak pernah berubah itu cuma Allah.
Tidak pernah Allah membuat sesuatu/seseorang/sebuah organisasi yang absolut dan tidak pernah salah untuk diikuti manusia. Ngikut Tuhan hanya melalui Yesus.