Salah besar jika masbro bilang tidak mendapat apa-apa. Bahkan ada seorang kristen insomnia (susah tidur) yg bilang kalo dia cuma bisa tidur dengan pulas jika sedang beribadah di gereja. Ini cuma sebagai perbandingan saja ya.
Ane tidak mo komen soal kerohanian karena tidak kenal sama masbro tapi ane ada sedikit saran. Sama seperti masbro, ane juga sering mengalami “kebosanan” dalam ibadah gereja (anggap saja sama seperti yg masbro bilang, ke gereja tapi seperti tak ke gereja). Mengikuti saran seorang sohib, ane lantas melakukan “perjalanan rohani” ke gereja lain tetapi tetap beribadah di gereja lokal di hari minggu yg sama dgn jam yg berbeda. jadi, misalkan ane beribadah di gereja lokal pd pagi hari, sore harinya ane berkunjung ke gereja lain. Tidak terikat dengan satu gereja tapi banyak gereja dengan denominasi yg berbeda-beda. Di sini ane sering mendapatkan sesuatu yg belum pernah (bahkan mungkin tidak pernah) ane dapatkan di gereja lokal baik dalam pelayanan maupun pengajaran.
Jika saran ane sebelumnya mungkin agak “berat” buat masbro maka saran berikutnya adalah cobalah untuk menghadiri KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) atau seminar rohani yg tidak diadakan di gereja alias bersifat umum. Sesuai dengan namanya, KKR biasanya mengajak jemaat yg hadir untuk kembali kepada kasih mula-mula (biarlah rohmu menyala-nyala untuk melayani Tuhan) sedang seminar biasanya membahas secara detil dan lebih mendalam tentang firman Tuhan. Mungkin masbro termasuk orang yg haus akan pengetahuan firman yg lebih mendalam dan rindu akan pengungkapan-pengungkapan rahasia-rahasia alkitab.
Terakhir, sebagaimana Saul yg datang kepada Nabi Samuel, Daud kepada Imam Abyatar & Imam Zadok dan Salomo kepada Imam Zadok untuk meminta nasihat atau curhat untuk suatu masalah, mungkin ada baiknya masbro datang kepada seseorang yg dewasa rohani menurut masbro untuk sekedar curhat dan meminta nasihat. Apa pun nasihatnya, suka tidak suka, terima saja dulu dan jangan dijadikan perdebatan.
Kalo masih belum sreg dengan saran-saran ane yg diatas, yah pada akhirnya kembali kepada hubungan pribadi antara masbro dengan Tuhan. Siapakah Tuhan itu dalam hati masbro? Apakah Dia layak disembah dalam sebuah ibadah di gereja? Hanya masbro yg bisa menjawabnya.