Sudah lazim kalau orang Kristen, khususnya di Indonesia, diidentikkan sebagai kaum yang merayakan hari Natal, seperti umat Islam merayakan Idul Fitri. Seolah-olah, hari Natal adalah hari yang paling utama dalam agama Kristen. Di kantor-kantor, sekolah, kampus, organisasi kemasyarakatan, sampai tingkat nasional setiap tahun diadakan perayaan Natal. Toko-toko, pusat perbelanjaan, rumah makan, dan tempat-tempat umum lainnya semarak dengan hiasan Natal menjelang dan beberapa hari setelah Natal.
Berbeda dengan perayaan Paskah (rangkaian peringatan penyaliban Kristus hingga kebankitan-Nya), jauh dari suasana kemeriahan. Tidak banyak yang merayakannya (di luar program gereja) seperti hari Natal. Bahkan ada orang Kristen sendiri tidak hapal, kapan hari Paskah dirayakan.
Padahal, kematian Kristus dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati lebih sentral maknanya bagi kekristenan. Kelahiran Yesus di Betlehem hanya sedikit diceritakan dalam Injil, hanya Matius dan Lukas yang menceritakannya. Itupun hanya beberapa pasal, berbeda dengan peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya yang menjadi klimaks dalam kitab Injil.
Adakah yang dapat menerangkannya?