siapa yang licik??
maksud saya mau bertanya anda kutip dari mana tulisan itu?
kalau anda kutip dari katekismus, itu di nomor berapa?
bukannya tidak sanggup, cuman apa yang saya tanyakan itu bagian dari sanggahan. setidaknya anda harus bisa menerima sanggahan dari statetment anda.
owh… iyah,., anda kan kristen, masa mulut anda penuh kata-kata kasar…
dah bener tuh anda dapat dari gereja anda.??
mohon jawabannya untuk pertanyaan saya yang berwarna merah. untuk kelanjutan diskusi kita.
lho, kalo jadi ajudan Polisi ya harus bisa menerjemahkan peraturan Polisi dong. masak peraturan Polisi dibiarkan ngambang sehingga mobilnya polisi, sama si sopir dipretelin macem2, knalpotnya dicabut “demper” atau peredam suara, pistonnya dipotong, intake udara digedein, bannya diganti racing, makanya mobil yang tadinya safe dan sesuai manual sudah jadi berantakan “full accesories” yang gagah di luar tapi nggak aman dikendarai.
Kalo sopir mobil Polisi ngacak-kadut begitu, ya mosok iya Polisinya nggak mencak-mencak wong dia punya peraturan kok. jadi jangan anggap sepi Polisi lalu seenaknya ngutak-atik mobilnya. yang terjadi ya datang ajudan/sopir baru yang lebih patuh dan lebih mau mendengar, bukan ajudan sopir seenaknya. kan begitu brow
Si Penumpang ini kan cuma MEMILIKI INTERPRETASI yang berbeda dengan pak sopir…
Gak sampe segitu hebatnya kali si penumpang ini… biasa aja…
cuma merasa sok hebat aja… jadi sok bisa merasa ngatur-ngatur pak sopir…
Nah makanya…
kalau merasa dirinya mampu mengatur-ngatur gitu…
ya beli angkot sendiri dong…
jangan maksa pak sopir turun atuh…
Atau gini deh… saya kasih contoh yang lain…
Saya bertamu ke rumah mas refor / mas petra… numpang nginep bbrp hari…
terus saya menilai bahwa mas refor/petra ini sebagai suami tidaklah sempurna terhadap istri dan anaknya…
Kmd, mulai lah saya bilang kpd istri & anak mas refor/petra:
mbak, dik… suami & bapakmu ini ngaco lho… tidak becus & telah menyelewengkan tugas suami ideal…
Mbak, cara suami anda berhubungan seks dengan anda itu juga keliru & tidak murni lho… harusnya gini lho cara berhubungan seks yang murni & benar… nanti malam saya langsung praktek deh mbak… dijamin uenakkkk tenan…
Adik-adik… bapak kalian itu bejat… bapak yang baik itu kelakuannya seperti saya…
Jangan diikutin apa kata bapak kalian… nanti saya yang kasih uang jajan & beliin PS-4 terbaru…
Mas Refor/Petra… anda ini gak becus jadi suami…
Saya ini menyayangi istri & anak-anak anda yg tak berdosa & ingin mencegah mereka terjerumus bersama anda…
Saya ingin memurnikan keluarga anda supaya istri & anak anda tidak jadi korban ke-tidak-murni-an anda…
Anda sebaiknya bertobat…
Gimana menurut mas… tindakan saya ini apakah alkitabiah & dapat anda terima bila saya lakukan ketika saya bertamu ke rumah anda minggu depan?
kayaknya gereja nggak bisa deh diklaim sebagai “milik keluarga”. gereja kan bukan kelompok atau rumah tangga mafia atau angkot hehehehe. gereja adalah tubuh Tuhan, sehingga main klaim sebagai rumah tangga tak bisa dikritik adalah ngaco kalo diterapkan mengilustrasikan gereja.
selama sebuah organisasi mengaku gereja Kristus ya jelas banget setiap orang yang yakin percaya kepada Yesus Kristus berhak mengangkat suaranya terhadap gereja itu.
sopir tembak aja digebukin rame-2 kalo ngaku-ngaku sopir angkot 03 jurusan kampung durian hehehehe
jadi kalo ngaku anggota Gereja, ya ajaran Firman Tuhan yang dipake, bukan firman orang-orang.
saya sih sederhana melihatnya, bahwa domba yang berasal dari kandang TUHAN mendengar suara TUHAN (Alkitab) sedangkan domba yang ingin mendengar suara gembala lain yang bukan TUHAN yaitu gembala manusia yang sudah menambahkan demikian banyak ajaran sehingga mengelirukan suara TUHAN.
pertanyaannya sederhana saja : suara SIAPA yang patut didengar??? Suara TUHAN (Alkitab) atau suara-suara lain (ajaran manusia).
anda nggak nyimak bener, masih dalam paragraf yg sama saya bilang gereja bukan “keluarga yang nggak bisa dikritik”. intinya adalah gereja sebagai tubuh Tuhan harus terbuka atas kritik Reformasi. selama terus jauh dari Firman TUHAN ya terus dibombardir kritik juga oke.
jadi kalo sopir tembak yang terus menerus ngaco, ya wajar dong pengguna jasa angkutan kota jurusan cimanggis-cililitan teriak-teriak. wong jangan mabuk, wong dilarang merokok, wong jangan mainkan musik kencang2, jangan berhenti di sembarang tempat, jangan ngoper penumpang ke angkot lain, jangan nyerahkan kemudi ke sopit timer, jangan jorok, jangan ngebut, dan banyak jangan lain yaitu kebiasaan yang ditambahkan sopir ngaco yang tidak sesuai dengan peraturan Pulisi.
ya mesti kita bukan penumpang jalur angkot itu, ya sebagai sesama pengguna moda transportasi itu boleh dong kita mengkritik, agar nyata dukungan publik. agar di dunia perangkotan semua lancar jaya.
ah… masa…
Pulisi nya siapa?
Peraturan Pulisi menurut interpretasi penumpang baru tadi kan???
kalo mas berpandangan gitu…
minggu depan, saya main ke rumah sampeyan ya…
nanti saya ikut menggauli istri / pacar & menunjukkan “ketidaksempurnaan” anda sebagai ayah / suami ya…
semuanya tentu berdasar interpretasi saya dong… jelas… kan saya merasa udah pintar & interpretasinya udah paling betul…
Malu mengakui sesuatu hal,
terus mencari istilah lain yang muter-muter…
yang intinya sama…
tapi istilahnya beda…
biar seolah-olah dianggap tidak sama & orisinal…
Sikap Yesus yang manakah yang me-neladan-kan demikian sih?