Rekan-rekan sekalian ada yang tertarik dengan sejarah Ksatria Templar? Mari berbagi informasi disini.
Sebagai pembuka, saya akan tampilkan sebagian terjemahan bebas dari Wikipedia (kalau terjemahannya kacau mohon dimaklumi):
Ksatria Templar.
Tentara Miskin dari Kristus dan Bait Salomo, umumnya dikenal sebagai Ksatria Templar, Ordo Bait, atau sekedar Templar, merupakan satu diantara ordo paling kaya dan berkuasa di wilayah Kekristenan Barat. Kelompok ini bertahan selama sekitar dua abad pada masa Abad Pertengahan.
Ordo ini secara resmi disahkan oleh Gereja Katolik Roma sekitar tahun 1129, dan menjadi populer di seluruh wilayah Kekristenan dan bertumbuh pesat dalam hal keanggotaan dan kekuasaan. Ksatria Templar, dengan jubah khas putih dengan salib merah, merupakan satu diantara pasukan paling terampil pada Perang Salib. Anggota ordo yang tidak bertempur bertugas mengatur sistem ekonomi di seluruh wilayah Kekristenan, mengembangkan suatu teknik keuangan yang menjadi cikal-bakal perbankan, dan membangun benteng-benteng di wilayah Eropa dan Tanah Suci.
Keberadaan Ksatria Templar berkaitan erat dengan Perang Salib; ketika Tanah Suci dirampas, dukungan terhadap Ordo menjadi pudar. Desas-desus tentang upacara inisiasi rahasia Templar menciptakan ketidakpercayaan dan Raja Philip IV dari Prancis, yang berhutang sangat besar kepada Ordo, mengambil kesempatan dari situasi ini. Pada tahun 1307 banyak dari anggota Ordo di Prancis ditangkap, disiksa agar memberi pengakuan palsu, dan akhirnya dibakar di tiang. Dibawah tekanan dari Raja Philip, Paus Clement V membubarkan Ordo pada tahun 1312. Lenyapnya dengan tiba-tiba salah satu bagian utama dari infrastruktur Eropa ini menimbulkan spekulasi dan legenda, yang membuat nama “Templar” tetap hidup sampai jaman sekarang.
Setelah Perang Salib Pertama berhasil merebut Yerusalem pada tahun 1099, banyak peziarah Kristen datang mengunjungi apa yang mereka sebut sebagai Tempat Suci. Namun, meskipun seluruh kota Yerusalem berada dibawah kendali yang relatif aman, daerah-daerah Outremer (seberang laut) yang lain tidaklah demikian. Para bandit bermunculan, dan para peziarah secara rutin dibantai, terkadang berjumlah ratusan, ketika mereka melakukan perjalanan dari pantai di Jaffa ke Tanah Suci.
Sekitar tahun 1119, seorang ksatria Prancis bernama Hughs de Payens mendekati Raja Baldwin II dari Yerusalem dengan tujuan untuk membentuk suatu ordo monastik yang akan melindungi para peziarah. Raja Baldwin menyetujui permintaan ini, dan memberikan tempat sebagai kantor pusat di sayap dari istana kerajaan di Temple Mont, di wilayah Mesjid Al-Aqsa. Temple Mount memiliki makna mistis karena dipercaya berada diatas reruntuhan Bait Salomo. Tentara Salib dengan demikian memandang Mesjid Al-Aqsa sebagai Kuil Salomo, dan dari lokasi ini Ordo mengambil namanya, Ksatria Miskin dari Kristus dan Kuil Salomo, atau dikenal sebagai Ksatria “Templar”. Ordo ini, yang awalnya berjumlah sembilan ksatria, termasuk Godfrey de Saint-Omer dan Andre de Montbard, memiliki sumber pendanaan yang sedikit dan mengharapkan sumbangan untuk dapat bertahan. Lambang mereka adalah dua ksatria yang mengendarai satu ekor kuda, penekanan akan kemiskinan Ordo.
Status miskin dari Templar tidaklah berlangsung lama. Mereka memiliki pendukung berpengaruh yaitu St. Bernard dari Clairvaux, seorang tokoh Gereja terkemuka dan keponakan dari Andre de Montbard, salah seorang pendiri Ordo. Bernard berbicara dan menulis secara persuasif mengenai mereka, dan tahun 1129 pada Konsili Troyes Ordo secara resmi disahkan oleh Gereja. Dengan berkat formal ini, Ordo menjadi disukai di wilayah Kekristenan, menerima uang, tanah, bisnis, dan anak-anak dari keluarga terhormat yang ingin membantu peperangan di Tanah Suci. Keuntungan besar lain muncul tahun 1139, ketika Paus Innocent II mengeluarkan Omne Datum Optimum dimana Ordo dibebaskan dari mematuhi hukum setempat. Aturan ini berarti para Templar bebas melewati seluruh perbatasan, tidak diwajibkan membayar pajak, dan dibebaskan dari ketundukan kepada semua otoritas kecuali Paus.
Dengan misi yang jelas dan sumber daya yang cukup, Ordo bertumbuh dengan pesat. Para Templar sering kali menjadi kekuatan terdepan dalam peperangan-peperangan kunci selama Perang Salib, sebagai ksatria berbaju besi dengan kuda mereka yang dapat menyerang musuh, dengan maksud merusak formasi musuh. Salah satu kemenangan mereka yang paling terkenal adalah pada tahun 1177 selama Peperangan Montgisard, dimana sekitar 500 Ksatria Templar membantu beberapa ribu infantri untuk mengalahkan pasukan Saladin yang berjumlah lebih dari 26.000 pasukan.
Bersambung…