Hebat sekali kita manusia ini, HANYA KARENA ALASAN KITA TIDAK TAHU, hingga kadang kita lupa akan makna hidup sebenarnya…
Giliran sodara kita telah tertimpa bencana sperti itu, baru kita sadar kalau hidup ini hanya sementara saja, sebab ada kematian, bahkan kematian karena bencana…
ia benar sekali, “BERTOBATLAH” ikutilah PETUNJUK YANG MAHA TAHU, MEMBERIKAN SOLUSI TERBAIK DALAM KAIDAH HIDUP KITA…
tidak akan selamanya kursi nyaman yang memberikan kita sumber kenyamanan, dan status sosial sperti meng-elu2kan kita, seolah kadang kita telah dibuatnya sperti Tuhan, ingat bro itu hanya sementara… setelah itu kita akan kembali sperti bayi, dan mati…
setelah mati, apalagi? koq boros amat sih? kenapa sih tidak juga merendah kan hati? apa enaknya sih ke-enakan sementara itu?
toh kita akhirnya mati, dan badan kita ini dimakan cacing2 ditanah, mereka tidak mengenal kamu siapa dulu waktu di dunia, orang terhormat,atau gila hormatkah? atau orang yang super kaya, hingga keringat anda saja bisa dinilai dengna harga duit…? tidak saudara… mereka tidak mengenal itu, yang mereka kenal engkau daging yang busuk siap untuk dibusukkan lagi, dengan dimakan, dan disisakan tulangnya saja…
baiklah pikirmu, gak mau dimakan cacing, maunya di kremasi aja… lah… apa kaidahnya?
toh semua yang kau anggap kau banggakan dalam semasa hidupmu, toh RAIB SUDAH…
bertobatlah dan merendahkan hati, sebab tak satupun faedahnya keangkuhan itu mendapat upah yang baik…