Keesaan Allah dan Ketritunggalan Allah:
Allah itu Esa. Kalau Allah itu Esa, bagaimana kita bisa menjelaskan bahwa di dalam Keesaan Allah itu mempunyai tiga Pribadi? Dan bagaimana kita bisa percaya bahwa ketiga di dalam Ketritunggalan Allah itu tetap adalah Allah yang Esa?
Allah adalah Allah yang transenden (Dia lain dari yang lain, dan Dia melampaui segala seseuatu); Dia melampaui rasio dan logika manusia, melampaui segala sesuatu. Karena Allah adalah Allah bukanlah merupakan refleksi dari pikiran manusia tentang yang supra-alamiah, maka Allah tidak diikat oleh logika, tidak diikat oleh matematika dan mempunyai sifat supra-alamiah yaitu: transenden.
Keesaan Allah:
Konsep Allah Yang Esa (tidak ada yang seperti Dia) ini menjadi dasar Teologi Tritunggal di dalam mengerti sifat Allah yang:
Transenden, artinya Dia lain dari yang lain, dan Dia melampaui segala sesuatu.
Kudus atau suci, artinya kesucian-Nya tidak ada bandingannya, sekaligus menjadi sumber segala kesucian. Mutlak, artinya hanya Dia satu-satunya yang melampaui segala sesuatu yg relatif. Sempurna, artinya Dia Satu-satunya yang tidak berkekurangan, yang mencukupi diri sendiri, serta menjadi Sumber yang mencukupi yang lain.
Kekal, artinya hanya Dia yang tidak mempunyai permulaan dan tidak mempunyai akhir, serta menjadi Sumber dari kekekalan.
Contoh-contoh alkitabiah yang menyatakan bahwa Allah itu Esa:
TUHANlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia (Ul 4:35,39). , TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa! (Ul 6:4), Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (Mrk 12:29), tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.( I Kor 8:4), Allah adalah satu.( Gal 3:20), Karena Allah itu esa. (I Tim 2:5).