sebenarnya ini masalah teman saya, dan bukan masalah teman saya ini yang ingin saya minta nasihat dan pendapat teman-teman di sini
tapi murni rasa penasaran saya dan ingin mengetahui baik buruknya
Awalnya teman saya mempunyai masalah dan saya tahu akan masalahnya namun tak banyak bicara karena menyangkut keluarga, ditambah keluarga saya pun tidak ideal. Rasanya malu jika memberikan nasehat namun keluargaku sendiri seperti ini.
Teman saya, sebut saja A (25). A mempunyai hati yang baik dan suka menolong. A mempunyai pemikiran yang bisa memilah mana baik dan buruk. Ketika kekurangan uang dan saya tahu A bergaul dengan orang kelas atas yang biasa mengkonsumsi obat-obatan dan perempuan. Jika A mau bergabung, uang bukan masalah lagi buatnya.
Namun A memilih untuk tetap kekurangan dan jalan di jalan yg benar. Itu salah satu contoh kecil.
Suatu ketika, A ditegur oleh keluarganya. Dimana keluarganya merasa mereka lah yang membuat A mempunyai segala hal yang baik, pikiran baik, jasmani baik, rohani baik dan segala yang baik. Kenapa semua itu lebih banyak dinikmati orang lain? bukan mereka. Karena tidak terima, keluarganya senang sekali menyindir A lewat Firman Tuhan. Ketika A memilih keputusan sendiri, keluarganya kembali menyindir bahwa Tuhan memberikan mereka otoritas tertinggi, dsb. Bahkan mencari celah buruk akan teman-teman anaknya dan mengatakan semua itu didapatnya dari Tuhan.
setahu saya, keluarga A itu jauh rumahnya dari kantor si A (mungkin sekitar 2 jam perjalanan non stop). Jadi si A kos di tempat yang dekat kantornya. Maklum pegawai baru, masih sering disiksa oleh atasan dan diperas tenaganya, jadi weekend kadang A lebih memilih istirahat di kos daripada kembali ke rumahnya.
Yang mau saya tanyakan, Dari peristiwa itu muncul beberapa pertanyaan yang kerap membuat saya bingung
apa memang sifat baik yang ada pada anak itu merupakan jerih payah orang tua? Bukan hasil pemikiran anak yang berusaha untuk baik. Contoh kecilnya, A naik jabatan, keluarganya mengclaim karena mereka selalu mendoakan A. Bukan karena A bekerja keras. karena saya ada teman lain, orang tuanya buruk sekali sifatnya tapi anaknya baik sekali.
Dan apa orangtua itu biasanya menuntut, apa yang sudah dia hasilkan harus dia nikmati pula? terkadang malah menuntut, seperti “saya sudah besarkan kamu, sekarang kamu yang harus membalas budi.”