Saya rasa perpecahan organisasi bukan dianggap sebagai perpecahan Gereja Tuhan oleh Allah.
1 Korintus 3:4
Karena jika yang seorang berkata: “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Perpecahan organisasi gereja adalah perpecahan duniawi, didasari atas hal-hal jasmani yang tidak dapat dikompromikan lagi. Sehingga masing-masing mendirikan aliran dan golongannya sendiri-sendiri. Kelihatannya dari depan seakan perpecahan sebab perbedaan tafsir Alkitab, tetapi sebenarnya tidak juga demikian, setiap perpecahan selalu dipicu oleh masalah-masalah duniawi. Seperti yang dikatakan “roh memang penurut, tetapi daging lemah”, maka jika mereka tidak desak oleh dagingnya, maka tidak ada perpecahan dan “pemberontakan” dalam organisasi gereja. Tetapi Allah mengijinkan hal itu terjadi agar masing-masing dapat bertumbuh dan tidak terhalang oleh birokrasi dan politik gereja. Lagi pula organisasi gereja sama halnya seperti gedung gereja, adalah dari dunia dan tidak kekal dan juga tidak ikut ambil bagian dalam Kerajaan Allah, melainkan hanya manusia-manusia didalamnya yang menjadi bagian dari Tubuh Kristus, yang harus tetap bersatu.
Kita menjadi satu bukan karena persamaan organisasi atau persamaan sinode atau persamaan gedung gereja, tetapi kita bersatu didalam Kristus secara rohani, yaitu melalui roh kita. Seperti kata Efesus 4:3-6, “Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.” Dimana kesatuan tersebut berdiri diatas golongan-golongan yang ada pada masa itu, tanpa memberi arti kepada organsiasi dan yayasan, kita mulai membangun Tubuh Kristus yang sesungguhnya pada jalan masing-masing yang telah ditetapkan Allah kepada kita, ditempat dimana kita digembalakan, dimuridkan dan ditumbuhkan. Mungkin ada yang berasal dari gereja Katholik, dari Advent, dari gereja Babtis, dari gereja Protestan, ataupun Pentakosta dan lain-lainnya, juga berasal dari berbagai sinode gereja yang berbeda-beda mungkin dari cabang-cabang dari sinode tersebut, tidak ada yang menghalangi kita untuk disebut satu didalam Kristus.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota–menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Jadi menurut saya apa yang terjadi pada Abad-16 bukan sesuatu yang “besar” dan harus ditulis dalam Alkitab untuk dinubuatkan, sebab menurut saya Alkitab bukan buku ramalan dunia atau ramalan akan organisasi gereja, tetapi menjelaskan apa yang akan Allah lakukan terhadap kita didunia ini dan dunia akan datang. Pada saat Yesus datang kelak, bukan saja gelar kita tidak berlaku, bukan saja pangkat kita tidak ada lagi, bukan saja tidak ada lagi disebut orang jawa, orang sunda, orang china, orang arab, orang barat, tetapi juga tidak ada identitas orang GKI, orang Katholik Roma, orang Bethany, orang gereja anu dan aliran anu.
Saat ini keberadaan tiap organisasi membantu kita untuk hidup bermasyarakat dan menata segala sesuatu secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang.
Lupakan perpecahan, kita sejatinya dihadapan Allah tidak pernah terpecah, kita tetap satu didalam Kristus, saya ada didalam Dia, anda juga ada didalam Dia dan semua orang yang mengasihiNya ada didalam Dia dan Dia ada didalam kita apapun casing kita.