Katolik mengimani Kesatuan Hipostatik (Pengakuan Iman)
Calvinis juga (Pengakuan Iman)
Lutheran juga (Pengakuan Iman)
Kesatuan Hipostatik:
“Anak Allah, Pribadi yang kedua dalam Trinitas, yang adalah Allah yang sejati dan kekal, se-Zat dan setara dengan Sang Bapa, setelah genap waktunya mengenakan tabiat manusiawi[a] bersama segala sifat hakiki dan kelemahan umumnya, namun tanpa dosa, ketika Dia di kandung oleh kuasa Roh Kudus dalam kandungan Anak Dara Maria, dari zatnya. Caranya begitu rupa, sehingga dua tabiat utuh, sempurna, dan berbeda, yaitu keAllahan dan kemanusiaan, dipertautkan secara tidak terpisahkan dalam satu Pribadi, tanpa perubahan, pembauran atau pencampuran. Pribadi itu adalah Allah sejati dan manusia sejati, namun satu Kristus, satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia.”
Predestination:
“Oleh keputusan Allah, demi pernyataan kemuliaan-Nya, beberapa orang dan malaikat[a] dipredestinasi untuk kehidupan yang kekal, beberapa lagi telah dari semula telah ditentukan untuk kematian yang kekal. Malaikat-malaikat dan orang-orang yang telah dipredestinasikan dan dari semula ditentukan dengan demikian itu, ditunjukkan secara khusus dan penunjukan itu tidak mungkin diubah. Jumlah mereka begitu pasti dan definitif, sehingga tidak dapat ditambahkan atau dikurangkan.”
Menolak Paus Roma, lalu mengangkat diri menjadi Paus sendiri:
"Tidak ada Kepala Gereja selain Tuhan Yesus Kristus. Paus di Roma pun tidak dapat menjadi kepalanya dalam arti apapun. Sebaliknya, Dia yang adalah Anti- Kristus, manusia durhaka yang harus binasa, yang meninggikan diri di dalam Gereja melawan Kristus dan melawan segala yang disebut Allah. Semua sinode atau konsili sejak zaman para rasul, baik yang am maupun yang khusus, dapat keliru dan banyak di antaranya memang keliru. Oleh karena itu, mereka tidak boleh dijadikan sebagai patokan iman atau praktik, tetapi harus dipakai sebagai sarana pembantu dalam kedua bidang itu.
"Tuhan Yesus, sebagai Raja dan Kepala Gereja-Nya, telah mengangkat pemerintah didalamnya, yang berada di tangan para pejabat Gereja,dan yang berbeda dengan pemerintah negara. Kepada para pejabat itu diserahkan kunci-kunci Kerajaan Surga. Olehnya mereka berwewenang mengampuni atau tidak mengampuni dosa-dosa, menutup Kerajaan itu, melalui Firman dan disiplin gereja, bagi orang yang tidak menyesal, dan membukanya, melalui pelayanan Injil dan pembebasan dari tindakan disiplin, bagi orang berdosa yang menyesal, masing-masing sebagaimana dituntut oleh keadaan. Agar semua tujuan itu tercapai dengan lebih baik, para pejabat Gereja harus mengambil tindakan berupa teguran, larangan sementara untuk mengambil bagian dalam perayaan sakramen Perjamuan Malam Tuhan, dan pengucilan dari Gereja, sesuai dengan sifat kejahatan orang yang bersangkutan dan dengan ganjaran yang layak ia terima."
“Hanya dua sakramen yang ditetapkan oleh Kristus Tuhan kita dalam Injil, yaitu Baptisan dan Perjamuan Malam Tuhan. Keduanya tidak boleh dilayankan selain oleh seorang pelayan Firman yang diteguhkan dengan cara yang sah.”
Diluar Alkitab tidak ada keselamatan.
Salam
Noted. Save and closed
Salam