jika seandainya Kita sendiri adalah Tuhan dan berkemampuan sperti Tuhan…
tentu setiap hari, pasti menyaksikan perilaku perilaku manusia, yang begitu menyayat hati, mungkin demikian juga dengan Tuhan yang tau akan setiap gerak gerik kita dan bahkan tau isi hati kita…
namun tetap bersabar sperti yang digambarkan ayat yang dibawah ini…
Mat 5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
sebab Hukum kasih tidak ada hukum yang menantang itu,
betul sekali kita kadang lebih suka melihat selumbar dimata orang lain daripada yang ada di matakita, ntah kenapa sperti itu?, kita lebih suka menelanjangi orang lain akan kesalahan kesalahan yang mungkin benar terjadi, dan kita sangat menyukai itu, tanpa kita memiliki kesabaran dan pengendalian diri untuk menganggap kesalahan itu bukanlah hal yang perlu ditertawakan dan dipermalukan.
kita mungkin menganggap diri kita orang benar dan orang paling benar menurut penilaian pribadi dan lingkungan yang sama, sehingga kita langsung terus marah melihat segala sesuatu yang mungkin menurut kita berbeda dari apa yang kita dan lingkungan kita biasa tahu itu sebagai kebenaran.
sperti halnya perempuan berzinah itu yang dihadapkan terhadap Kristus oleh orang farisi, bukankah benar bahwa lingkungan farisi juga berkata: “kalau orang yang kedapatan berzinah, harus dilempari batu, sbab itu telah turun temurun”
tapi adakah yang sperti KRistus??
yang tidak menempatkan peraturan itu secara keras?? dan langsung menghukum perempuan itu juga??
tidak bukan? melainkan DIa juga tidak menghukum perempuan itu,
malah Yesus sperti pembela bagi perempuan penzinah itu agar tidak dilempari batu, pelindung bagi perempuan itu,
adakah kita pernah menjadi pelindung bagi mereka yang mungkin salah menurut pemikiran kita?, atau paling dikit tidak terlalu over reaktif untuk menyalahinya.
demikian juga Kristus mengharapkan perubahan orang, termasuk perempuan berzinah itu, dengan berkata: “agar tidak melakukan nya lagi”
adakah kita pernah menjadi pelindung bagi mereka yang mungkin salah menurut pemikiran kita?
tidak bukan? jarang yang ada sperti itu, yang ada kita ikut berang, kita begitu marah, dan begitu tidak terima,
kadar amarah kita terlalu berlebihan, kecurigaan berlebihan, seolah kita adalah Tuhan, Yaitu Tuhan yang memerintah dan menetapkan peraturan dengan tangan besi dan kekerasan.
marilah kita berpribadi sperti Kristus , yang mencuri hati orang lain dan mengharapkan perubahan orang lain dengan kesabaran , kelemah lembutan dan kasih…
karena kita adalah carang, yang melekat pada pohon anggur, dimana Pohon anggurnya adalah Tuhan kita Yesus KRistus, dan Bapa pengusahanya, dan buah yang dihasilkan carang adalah buah dari anggur tersebut yaitu buah buah sperti Kristus perbuat dan katakan.
salam…