Diani Budiarto adalah toko yang berperan penting dalam penyingkiran GKI Yasmin Bogor.
Kini ia ingin menikahi gadis 19 tahun di kala istri nya terbaring di rumah sakit.
Silakan menilai nya sendiri :coolsmiley:
Jumat, 24/06/2011 16:32 WIB Nikahi Gadis 19 Tahun, Walikota Bogor Sudah Pensiun dari PNS Amarullah - detikNewsBogor - Walikota Bogor Diani Budiarto menikah untuk keempat kalinya dengan SI, gadis muda belia berusia 19 tahun. Diani yakin tidak melanggar peraturan pemerintah terkait poligami, karena sudah pensiun dari jabatan PNS-nya 4 bulan lalu.
“Meskipun dia masih menjabat sebagai walikota, tapi dia sudah pensiun dari jabatan PNS-nya sejak 4 bulan lalu,” kata Kabag Humas Pemkot Bogor Asep Firdaus di Macaroni Panggang, Taman Suryakencana, Bogor, Jumat (24/6/2011).
Karena Diani sudah pensiun dari jabatan PNS-nya, poligami yang dilakukannya diyakini tidak melanggar aturan pemerintah. Dalam PP No 10/1983, ada aturan agar PNS tidak berpoligami.
“Jadi tidak melanggar PP No 10/1983. Tidak ada yang salah, perempuannya sudah dewasa. Menikahnya secara sah menurut agama dan negara,” jelas Asep.
Resepsi telah berlangsung pada Kamis (23/6) kemarin dengan undangan terbatas di Cluster Nirwana, Bogor Nirwana Residence (BNR), Bogor, tempat kediaman walikota. Para undangan berbaju batik datang dengan bus Blue Bird.
Jika ada tamu undangan yang memakai mobil pribadi, harus menunjukkan undangan. Bahkan, wartawan sempat melihat mobil pribadi Wali Kota Bogor Diani Budiarto bernomor polisi F 1678 BE yang biasa digunakan untuk bertugas memasuki area cluster Panorama.
Pernikahan keempat ini dikritik. Sebabnya, Fauziah Budiarto istri pertamanya saat ini sedang dirawat terbaring sakit di salah satu rumah sakit di Jakarta.
“Pejabat publik level Walikota, seharusnya menjadi panutan baik bagi masyarakat. Apalagi menikah untuk empat kali dan diduga telah memalsukan surat-suratnya alias tanpa restu istri-istri sebelumnya,” kata Irianto, Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) Bogor, kepada wartawan, Kamis (23/6).
Diani adalah walikota Bogor yang menjabat untuk periode keduanya, 2009-2014. Pria kelahiran Bandung, 14 Januari 1955 ini, menjadi walikota atas sokongan sejumlah partai antara lain PDIP, Golkar dan PKS.