Semoga Presiden yang terpilih adalah Presiden yang menghargai dan melindungi Umat Kristen sebagai minoritas di Indonesia.
Rangkul FPI, Prabowo-Hatta Dinilai Intoleran Selasa, 10 Juni 2014 18:35 WIBOrganisasi tak toleran dirangkul, demi apa?
Jakarta - Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa merangkul Front Pembela Islam (FPI). Hal ini dinilai membuktikan Prabowo-Hatta merupakan capres yang mendukung intoleransi dengan bentuk kekerasan.
Keintiman ini dimulai tatkala Prabowo secara terbuka mengusulkan perlunya semua pihak merangkul FPI. Menurut Prabowo, pemerintah di pusat dan daerah juga perlu untuk merangkul FPI. Keinginan Prabowo itu juga dilakukan Hatta yang meminta dukungan dan doa dari anggota FPI dalam satu acara di Jakarta, Mei lalu. Puncaknya, dukungan yang dibacakan oleh FPI yang dibacakan Rizieq Shihab ketika dipinang oleh politisi PKS Hidayat Nur Wahid, yang mewakili Prabowo-Hatta, di Jakarta, 4 Juni 2014.Langkah Prabowo-Hatta merangkul FPI tersebut disesalkan oleh The Wahid Institute, lembaga yang dibentuk tokoh Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Peneliti The Wahid Institute Muhammad Subhi Azhari mengatakan, langkah politik Prabowo-Hatta tersebut secara moral tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat. “Kurang bijaksana. Masyarakat akan menilai bahwa calon ini mentoleransi kekerasan. Seakan-akan mentoleransi kekerasan,” kata dia di Jakarta, 31 Mei 2014.
Alasan Subhi, FPI terkenal sebagai organisasi yang menghalalkan kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Selama ini, lanjut Subhi, aksi FPI menyalahi tradisi kebangsaan yang beragam dan menghargai perbedaan. “Namun, mereka (Prabowo dan Hatta) justru tidak memberikan contoh yang bijak kepada masyarakat Indonesia,” ujar dia.
Berdasarkan riset Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan dan Intoleransi yang dibuat The Wahid Institute tahun 2013, FPI berada di urutan kedua, sebagai ormas yang sering melakukan tindakan intoleransi di seluruh Indonesia. Bentuk tindakan intoleransi yang dilakukan FPI mulai dari lisan hingga fisik. Tindakan intoleransi yang dilakukan FPI sepanjang tahun 2013 terjadi di banyak daerah di Indonesia, namun hanya sedikit yang diproses secara hukum oleh kepolisian. (skj)
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2014/06/10/rangkul-fpi-prabowo-hatta-dinilai-intoleran